Selasa, 21 Agustus 2012

Pengusaha Indonesia Diingatkan tidak Terlambat Masuk Irak


BAGHDAD-Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin mengingatkan para pengusaha Indonesia untuk tidak terlambat masuk Irak. Banyak negara berlomba untuk memanfaatkan momentum pembangunan kembali Irak. 

"Sekarang ini Irak sedang bersiap melakukan pembangunan secara besar-besar. Saya melihat pengusaha dari Korea Selatan, China, dan Jepang begitu agresif untuk memanfaatkan peluang," kata Safzen Noerdin, saat memberikan pemaparan kepada Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kedutaan Besar Indonesia di Baghdad, Rabu (15/8). 

Bahkan, Safzen menambahkan Malaysia pun tidak kalah agresifnya untuk memanfaatkan peluang. "Perdagangan mereka dengan Irak sekarang ini sudah mencapai US$900.000, sementara Indonesia baru US$152.000," kata Dubes Indonesia, seperti dikutip Metro TVk. 

Menurut Safzen, peluang itu tidak hanya terbatas pada bidang perdagangan semata. Irak sedang melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Demikian pula di sisi pertambangan mereka ingin menikmatkan produksi minyak dari 3 juta barrel per hari sekarang ini menjadi 10 juta barrel per hari pada 2016. 

Sebagai sesama negara muslim, Irak sangat berkeinginan membangun kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Itu antara lain tercermin dari besarnya keinginan Irak agar Pertamina mau ikut dalam eksplorasi dan produksi minyak di Irak. 

"Pemerintah Irak menawarkan Pertamina untuk memilih investasi di mana saja di Irak. Bahkan sekarang Pertamina ditawari untuk bekerja sama dengan Exxon," kata Safzen. Untuk membantu pengusaha Indonesia mencari peluang bisnis di Irak, pihak Kedubes Indonesia bersedia untuk menjadi perwakilan di Baghdad. Kedubes Indonesia mau membantu memasukkan penawaran yang akan dilakukan perusahaan Indonesia yang mau memanfaatkan peluang bisnis di Irak. 

"Berikan kami profil perusahaan yang mau menanamkan modalnya di Irak. Begitu ada peluang kami yang pertama membantu memasukkan penawaran, selanjutnya perusahaan itu yang menindaklanjuti," ujar Dubes Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar