Tampilkan postingan dengan label Parasitology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parasitology. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Juli 2012

Schistosomiasis

                

DEFINISI
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang :
  • Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih)
  • Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma intercalatum menginfeksi usus dan hati. Schistosoma mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya schistosome di daerah barat.
PENYEBAB
Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali.

Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan.

Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).
GEJALA
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.

Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena ::
  • Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
  • Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
  • Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
  • Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
  • Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
DIAGNOSA
Wisatawan dan imigran dari daerah-daerah dimana schistosomiasis adalah sering terjadi harus ditanyakan apakah mereka telah berenang atau menyeberangi air alam. Dokter bisa memastikan diagnosa dengan meneliti contoh kotoran atau urin untuk telur-telur. Biasanya, beberapa contoh diperlukan, tes darah bisa dilakukan untuk memastikan apakah seseorang telah terinfeksi dengan schistosoma mansoni atau spesies lain, tetapi tes tersebut tidak dapat mengindikasikan seberapa berat infeksi atau seberapa lama orang tersebut telah memilikinya. Kadangkala, seorang dokter mengambil contoh pada usus atau jaringan kantung kemih untuk diteliti di bawah mikroskop pada telur-telur. Untrasonografi bisa digunakan untuk mengukur seberapa berat schistosomiasis pada saluran kemih atau hati.
PENGOBATAN
Untuk pengobatan, 2 sampai 3 dosis praziquantel digunakan melalui mulut lebih selama 1 hari.
PENCEGAHAN
Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes.

Microsporidiosis DiSebabkan Diare dan Iritasi Mata


Microsporidiosis adalah infeksi disebabkan oleh protozoa microsporidia. Itu menyebabkan gejala-gejala diare dan iritasi mata.

PENYEBAB

Beberapa species microsporidia menyebabkan infeksi pada orang, tetapi gejala-gejala terjadi sebagian besar pada mereka dengan AIDS atau gangguanb lainyang melemahkan ‘sistem kekebalan. Protozoa ini bisa menginfeksi usus, saluran biliary, kornea, otot, saluran pernafasan, dan kadangkala, ‘sistem saraf pusat. Infeksi tersebut bisa menyebar melalui tubuh.

Microsporidia menyebar melalui spora, yang bisa dicerna atau dihisap atau masuk melaui mata. Mereka bisa menyebar dari orang ke orang atau melalui bersentuhan dengan binatang. Di dalam tubuh, spora menembus sel dan menyuntikkannya dengan bahan yang menjadi spora. Sel tersebut secepatnya pecah, melepaskan spora. Spora tersebut kemudian menyebar melalui tubuh, menyebabkan peradangan, atau dikelaurkan dalam nafas, kotoran, atau kemih.

GEJALA


Gejala berubah-ubah bergantung pada spesies mana yang menyebabkan infeksi dan seberapa baik ‘sistem kekebalan seseorang bekerja. Orang dengan ‘sistem kekebalan biasanya tidak mengalami gejala-gejala, tetapi microsporidiosis bisa menyebabkan diare kronis pada orang dengan AIDS. Gejala-gejala lain bisa termasuk nyeri perut, sakit kuning, demam, kehilangan berat badan, batuk yang berlangsung lama, nyeri di bagian (flank), sakit otot, sakit kepala, hidung mampet, dan iritasi mata dengan kemerahan. Penglihatan kemungkinan buram. Jika infeksi berat, kebutaan bisa terjadi.

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa microsporidiosis, dokter meneliti contoh jaringan yang terkena dibawah mikroskop, biasanya menggunakan cara khusus untuk membuat protozoa lebih mudah terlihat. Contoh kotoran, kemih, darah, dahak, cairan cerebrospinal (diambil dengan spinal tap), kornea (diambil dengan dikikis), atau jaringan lainnya (diambil dengan biopsi) kemungkinan diperlukan.

PENGOBATAN

Jika sistem kekebalan normal, pengobatan jarang diperlukan. Jika tidak, albendazole atau fumagillin, diambil melalui mulut, bisa menolong mengendalikan tetapi tidak menghilangkan infeksi. Tetes mata mengandung albendazole dan fumagillin bisa menghilangkan gejala-gejala mata. Jika mereka tidak, operasi untuk memperbaiki kornea (keratoplasty) kemungkinan diperlukan. Pada orang dengan AIDS, obat-obatan antiretroviral bisa mengurangi gejal-gejala.

Leishmaniasis



Leishmaniasis disebabkan oleh beberapa spesies protozoa Leishmania. Leishmaniasis termasuk gangguan-gangguan yang mempengaruhi organ-organ bagian dalam dan itu yang mempengaruhi kulit dan kadangkala selaput lendir pada hidung dan mulut, menyebabkan benjolan atau luka.

PENYEBAB


Lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan, seperti anjing atau tikus. Jarang, infeksi menyebar di dalam transfusi darah, melalui suntikan dengan jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui hubungan seks.

Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India, afrika (terutama sekali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum tukang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika, meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi di antara personil militer amerika serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.



GEJALA

Biasanya, gejala-gejala pada visceral leishmaniasis adalah ringan dan tidak dapat dicatat. Perkembangan gangguan tersebut pada minoritas orang yang terinfeksi. Pada mereka, gejala-gejala biasanya terjadi bertahap lebih dari seminggu sampai sebulan. Orang yang mengalami serangan tidak teratur pada demam. Mereka bisa kehilangan berat badan, muntah, mengalami diare, dan biasanya lelah. Hati, limpa, dan batang getah bening membesar. Jumlah sel darah meningkat, menyebabkan anemia dan membuat orang lebih rentan terhadap infeksi lainnya. Tanpa pengobatan, 80 sampai 90 % orang yang mengalami gejala-gejala meninggal dalam 1 sampai 2 tahun. Setelah pengobatan, luka kulit terjadi pada beberapa orang dan bisa berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Pada leishmaniasis kulit, gejala awal adalah benjolan pada bagian yang digigit oleh lalat pasir. Itu muncul setelah beberapa minggu atau bulan dan mengandung protozoa. Sebagaimana penyebaran infeksi, beberapa benjolan bisa muncul. Awalnya benjolan membesar dengan lambat dan menjadi luka terbuka, yang bisa mengeluarkan atau membentuk bopeng. Luka tersebut tidak terasa sakit dan tidak menyebabkan gejala-gejala lainnya sampai infeksi lain terbentuk di dalamnya. Luka tersebut biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan tetapi bisa berlangsung lama untuk setahun. Mereka meninggalkan luka parut serupa dengan luka parut yang disebabkan luka bakar. Luka parut kemungkinan tetap. Kadangkala setelah luka kulit sembuh, luka tampak pada selaput lendir pada hidung dan mulut. Tanda awal kemungkinan hidung kaku atau hidung berdarah. Luka ini bisa menyebabkan kerusakan berat. Kadangkala, luka tampak pada kulit seluruh tubuh, menyebabkan keadaan yang menyerupai lepra.

Pada orang dengan AIDS, leishmaniasis seringkali kambuh.

DIAGNOSA

Dokter mendiagnosa leishmaniasis dengan mengambil contoh pada jaringan yang terinfeksi. Contoh tersebut kemungkinan dianalisa untuk memastikan apakah protozoa yang mereka kandung bisa menginfeksi selaput lendir. Tes darah bisa digunakan untuk memastikan visceral leishmaniasis pada orang dengan gejala-gejala.

PENGOBATAN

Obat-obatan digunakan untuk mengobati infeksi tergantung pada spesies dan lokasi geografis.

Untuk visceral leishmaniasis, liposomal amphotericin B diberikan melalui pembuluh darah adalah obat yang dipilih di Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya. Amphotericin B deoxycholate juga efektif tetapi memiliki efek samping lebih. Di Amerika latin dan Afrika, obat-obatan yang mengandung antimony (seperti sodium stibogluconate atau meglumine antimonite) seringkali digunakan. Obat-obatan ini bisa menyebabkan mual, muntah, lelah, dan masalah-masalah jantung (yang membutuhkan penghentian obat tersebut). Jika protozoa resisten terhadap obat-obatan yang mengandung obat-obatan antimony (umum di India), miltefosine, yang tidak tersedia di Amerika Serikat, bisa digunakan. Tranfusi atau antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang berlangsung bersama-sama kemungkinan diperlukan. Gizi yang cukup juga penting karena kekurangan gizi bisa memperburuk gangguan tersebut.

Pengobatan pada leihmaniasis kulit tergantung pada penyebaran penyakit dan kemungkinan penyebaran menuju selaput lendir. Obat-obatan antimony seringkali digunakan, terutama sekali jika penyebaran menuju selaput lendir terjadi. Obat-obatan lain digunakan termasuk fluconazole atau itraconazole, biasanya digunakan melalui mulut, dan salep paromomycin. Penyebarluasan luka sulit untuk diobati. Operasi rekonstruksi kemungkinan diperlukan jika hidung atau wajah rusak, tetapi operasi harus ditunda 6 sampai 12 bulan setelah pengobatan, ketika resiko kambuh seminimal mungkin.

PENCEGAHAN


Pencegahan dimulai dengan mengobati orang yang terinfeksi dan berusaha untuk mencegah gigitan lalat pasir. Orang yang diobati sedikit rentan terinfeksi kembali oleh species yang sama dari leishmania. Penolak serangga mengandung DEET menyediakan perlindungan. Jaring serangga, jaring tempat tidur, dan baju lebih efektif jika diobati dengan insektisida seperti permethrin atau pyrethrum karena lalat kecil bisa menerobos.

Infeksi Usus Cryptosporidiosis



Cryptosporidiosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cryptosporidium, protozoa. Gejala utama adalah kram perut dan diare.

PENYEBAB

Parasit cryptosporidium menginfeksi orang dan berbagai jenis binatang di seluruh dunia. Infeksi ini diperoleh dengan mencerna parasit di dalam air atau makanan yang terkontaminasi oleh kotoran manusia atau hewan dengan bersentuhan dengan tanah, seseorang, atau benda yang telah terkontaminasi dengan parasit.

Cryptosporidiosis adalah penyebab yang paling umum pada diare di antara anak-anak yang tinggal di daerah berkembang dimana sanitasinya buruk. Hal ini kadangkala terjadi diantara wisatawan ke beberapa daerah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, terutama mereka yang mengidapAIDS, mudah terkena cryptosporidiosis dan seringkali penyakitnya parah, berlangsung lama.

Telur (oocysts) pada cryptosporidium sangat kuat dan seringkala terdapat pada permukaan air di Amerika Serikat. Parasit tersebut tidak bisa dibunuh dengan pembekuan atau dengan kadar klorin yang biasa di dalam kolam renang atau air minum.

GEJALA

Gejala bisa terjadi dengan tiba-tiba 7 sampai 10 hari setelah infeksi dan terutama terdiri dari kram perut dan sering, mencret. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, demam, dan kelemahan bisa terjadi.

Pada orang yang sistem kekebalannya lemah, gejala bisa mulai secara bertahap, dan diare bisa berbagai macam dari ringan sampai berat (hingga 3 sampai 4 galon pada tinja encer setiap hari pada orang dengan AIDS).

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa cryptosporidiosis, seorang dokter mengirimksn contoh tinja untuk diteliti untuk pelepasan protein oleh parasit (tes antigen). Pendekatan lain adalah meneliti tinja di bawah mikroskop, tetapi beberapa contoh tinja kemungkinan diperlukan untuk menemukan parasit.

PENGOBATAN

Orang dengan sistem kekebalan yang sehat biasanya sembuh dengan sendirinya. Nitazoxanide diberikan kepada anak untuk cepat sembuh dan kemungkinan bermanfaat untuk orang dewasa yang sehat. Meskpun begitu, hal ini biasanya tidak efektif pada orang dengan AIDS yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Jika mungkin, masalah sistem kekebalan harus diobati. Jika orang menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan (immunosupressants), obat-obatan tersebut harus dihentikan, atau dosisnya dikurangi. Sampai sistem kekebalan diperbaiki, diare bisa berlanjut sepanjang hidup. Pada orang dengan AIDS, obat-obatan antiretroviral bisa meningkatkan fungsi kekebalan dan menghilangkan diare yang disebabkan oleh cryptosporidium parvum, tetapi beberapa orang bisa tetap terinfeksi secara permanen. Orang dengan diare berat biasanya membutuhkan pengobatan dengan cairan oral atau infus dan obat-obatan anti diare seperti loperamide. Meskipun, loperamide tidak bisa menolong orang yang menderita AIDS.

PENCEGAHAN

Pencegahan meliputi sanitasi dan mencuci tangan yang cukup, terutama sekali pada fasilitas perawatan kesehatan dan pusat perawatan harian dan setelah bersentuhan dengan tanah, binatang, atau orang yang terinfeksi. Ketika departemen kesehatan menemukan suatu daerah endemik, mereka biasanya menyarankan orang untuk merebus air minum (termasuk air untuk gosok gigi dan mencuci makanan), makan hanya makanan yang dimasak, dan menghindari susu dan jus yang tidak dipasteurisasi. Saringan air ledeng yang menggunakan reverse osmosis atau memiliki saringan ‘absolut 1 mikron’ atau ‘dites dan sertifikasi oleh NSF standar 53 untuk pemusnahan/pengurangan kista adalah efektif. Jenis lain saringan tidak dianjurkan.

Infeksi Cacing Penyebab Kebutaan (Onchocerciasis)

 


Onchocerciasis (river blindness) adalah infeksi oleh cacing gelang Onchocerca volvulus. Hal ini menyebabkan rasa gatal, ruam, kadangkala disertai luka gores, sama seperti gejala-gejala mata yang membuat kebutaan.

Di seluruh dunia, sekitar 18 juta orang memiliki Onchocerciasis. Sekitar 270.000 nya menjadi buta, dan 500.000 mengalami gangguan penglihatan. Onchocerciasis adalah penyebab nomor dua pada kebutaan. Onchocerciasis paling umum di daerah tropis dan daerah selatan Afrika (sub-sahara). Kadangkala terjadi di Yaman, Meksiko Selatan, Guatemala, Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Brazil (sepanjang Amazon).

PENYEBAB

Onchocerciasis menyebar melalui gigitan lalat hitam betina yang berkembang biak di sungai yang beraliran cepat (oleh sebab itu, disebut kebutaan sungai). Siklus infeksi dimulai ketika lalat hitam menggigit orang yang terinfeksi dan terinfeksi dengan bentuk prelarva pada cacing yang disebut microfilarie. Mereka berkembang ke menjadi larva pada lalat. Ketika lalat menggigit orang lain, larva masuk ke dalam kulit orang tersebut. larva tersebut bergerak di bawah kulit dan membentuk gumpalan (bongkol kecil-kecil), ketika mereka terbentuk di dalam cacing dewasa dalam 12 sampai 18 bulan. Cacing betina dewasa bisa hidup sampai 15 tahun di dalam nodules ini. Setelah kawin, cacing betina dewasa menghasilkan 1.000 microfilariae setiap hari. Ribuan microfilariae bergerak melalui jaringan pada kulit dan mata dan bertanggungjawab atas penyakit tersebut.

Biasanya, beberapa gigitan diperlukan sebelum infeksi menyebabkan gejala-gejala. Dengan begitu, infeksi tersebut sangat mungkin terjadi pada pengunjung pada daerah yang terinfeksi.

Karena infeksi ditularkan di dekat sungai, kebanyakan orang menghindari daerah tersebut. Tidak dapat hidup atau bekerja di sekitar sungai yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menaikkan hasil nafkah. Oleh karena itu, onchocerciasis bisa mengakibatkan kekurangan makanan di beberapa daerah.

GEJALA

Gejala-gejala terjadi ketika microfilariae mati. Kematian mereka bisa menyebabkan rasa gatal sekali, yang kemungkinan satu-satunya gejala. Ruam dengan kemerahan bisa terjadi. Dengan berjalannya waktu, kulit bisa menebal, kasar dan berkerut. Hal ini bisa menghilangkan pigmen pada daerah bintik mata. Kelenjar getah bening, termasuk daerah kelamin, bisa menjadi meradang dan bengkak. Nodules mengandung cacing dewasa kemungkinan bisa dilihat atau diraba di bawah kulit.

Mempengaruhi jarak penglihatan dari sedikit lemah (buram) sampai kebutaan total. Mata bisa menjadi meradang dan terlihat merah. Terkena sinar matahari yang terang bisa menyebabkan rasa sakit. Tanpa pengobatan, kornea bisa menjadi buram secara total dan bisa tergores-penyebab kebutaan. Struktur lain pada mata, termasuk iris, pupil, dan retina, kemungkinan terkena. Syaraf optik bisa menjadi meradang dan mati. Kebutaan dapat mengakibatkan penurunan rentang hidup.

DIAGNOSA

Biasanya, contoh kulit dipotong dan diteliti untuk microfilariae. Cara ini terasa sakit sekali. Pilihan lain adalah tes darah, tetapi tes ini tidak selalu dapat diandalkan atau tersedia. Microfilariae bisa juga terlihat pada mata dengan menggunakan lampu celah. Nodules bisa diangkat dan diperiksa untuk cacing dewasa, tetapi proses ini jarang diperlukan.

PENGOBATAN

Untuk pengobatan, ivermectin diberikan sebagai dosis tunggal melalui mulut dan diulang setiap 6 sampai 12 bulan sampai gejala-gejalanya hilang. Ivermectin membunuh microfilariae, mengurangi jumlah microfilariae pada kulit dan mata, dan mengurangi produksi microfilariae untuk beberapa bulan. Hal itu sepertinya tidak membunuh cacing dewasa. Efek samping biasanya ringan. Dahulu, nodules diangkat dengan cara operasi, tetapi pengobatan ini telah digantikan dengan ivermectin.

PENCEGAHAN


Secara teori, menghindari daerah yang terinfeksi lalat, menggunakan baju pelindung, dan secara bebas menggunakan penolak serangga bisa membantu mengurangi resiko infeksi. Ivermectin diberikan sekali atau dua kali setahun secara dramatis mengurangi jumlah microfilariae, mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut, dan membantu mengendalikan infeksi pada orang yang seringkali terkena.

Entamoeba histolytica




Amebiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica.

PENYEBAB

Entamoeba histolytica, suatu parasit bersel tunggal.

 
Parasit ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif (trofozoit) dan bentuk pasif (kista). Trofozoit hidup di dalam dinding usus atau hidup diantara isi usus dan memakan bakteri.

Bila terjadi infeksi, trofozoit bisa menyebabkan diare, yang juga akan membawa trofozoit keluar dari tubuh kita. Di luar tubuh manusia, trofozoit yang rapuh akan mati. Jika pada saat infeksi seseorang tidak mengalami diare, trofozoit biasanya akan berubah menjadi kista sebelum keluar dari usus. Kista merupakan bentuk yang lebih kuat dan bisa menyebar, baik secara langsung dari orang ke orang, atau secara tidak langsung melalui air maupun makanan.

Penularan langsung terjadi melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Penyakit ini paling sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di negara berkembang, yang derajat kesehatan lingkungannya buruk. Buah-buahan dan sayuran bisa terkontaminasi jika tumbuh di dalam tanah yang diberik pupuk kotoran manusia, atau dicuci dengan air yang terkontaminasi atau diolah/disajikan oleh seseorang yang terinfeksi.

Penyakit ini juga ditemukan pada orang yang telah mengadakan perjalanan ke negara berkembang dan pada pria homoseksual.

GEJALA

Kebanyakan penderita, terutama yang tinggal di daerah beriklim sedang, tidak menunjukkan gejala. Kadang-kadang gejalanya samar-samar, sehingga hampir tidak diketahui.

Gejalanya bisa berupa diare yang hilang-timbul dan sembelit, banyak buang gas (flatulensi) dan kram perut.
Bila disentuh perut akan terasa nyeri dan tinja bisa mengandung darah serta lendir. Bisa terjadi demam ringan.

Diantara serangan, gejala-gejala tersebut berkurang menjadi kram berulang dan tinja menjadi sangat lunak.
Sering terjadi penurunan berat badan dan anemia.

Bila trofozoit menyusup ke dalam dinding usus akan terbentuk suatu benjolan besar (ameboma). Ameboma bisa menyumbat usus dan sering disalah-artikan sebagai kanker. Kadang trofozoit menyebabkan perlubangan pada dinding usus. Jika isi usus sampai masuk ke dalam rongga perut akan terjadi nyeri perut yang hebat dan infeksi perut (peritonitis).

Invasi trofozoit ke usus buntu dan usus di sekelilingnya bisa menyebabkan apendisitis (peradangan usus buntu) ringan. Pembedahan yang dilakukan untuk mengatasi apendisitis bisa menyebarkan trofozoit ke seluruh perut. Oleh karena itu, pembedahan bisa ditunda sampai 48-72 jam dan selama itu diberikan obat-obatan untuk membunuh trofozoit.

Di dalam hati bisa terbentuk suatu abses yang berisi trofozoit. Gejalanya adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah hati, demam yang hilang-timbul, berkeringat, menggigil, mual, muntah, kelemahan, penurunan berat badan dan kadang sakit kuning (jaundice) ringan.

Kadang-kadang trofozoit menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di paru-paru, otak serta organ lainnya. Kulit juga bisa terinfeksi, terutama kulit di sekitar bokong dan alat kelamin. Selain itu infeksi juga bisa terjadi pada luka karena pembedahan atau luka karena cedera.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya amuba pada contoh tinja penderita. Amuba penyebab amebiasis tidak selalu ditemukan pada setiap contoh tinja, karena itu biasanya diperlukan pemeriksaan tinja sebanyak 3-6 kali.

Suatu protoskop bisa digunakan untuk melihat bagian dalam rektum dan untuk mengambil contoh jaringan ulkus (luka terbuka) yang ditemukan disana.

Pada abses hati, kadar antibodi terhadap parasit hampir selalu tinggi. Antibodi ini bisa tetap berada dalam darah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, karena itu kadar antibodi yang tinggi tidak selalu menunjukkan adanya abses pada saat ini. Jika diduga telah terbentuk abses hati, diberikan obat pemusnah amuba.

PENGOBATAN

Diberikan obat pembasmi amuba per-oral (melalui mulut), seperti iodokuinol, paromomisin dan diloksanid, yang akan membunuh parasit di dalam usus. Untuk penyakit yang berat dan penyakit di luar usus, diberikan metronidazol atau desidroemetin. Tinja diperiksa ulang dalam waktu 1,3 dan 6 bulan setelah pengobatan, untuk memastikan bahwa penderita telah sembuh.

Giardia lamblia

Protozoa yang termasuk dalam kelas Mastigofora (Flagellata) memiliki satu atau lebih flagel yang mempunyai peranan untuk bergerak. Berdasarkan tempat hidupnya maka Flagellata ini dapat dikelompokkan menjadi hemoflagellata yang berhabitat di dalam sistem peredaran darah dan jaringan, dan kelompok yang lain adalah flagellata usus, mulut dan genital. Termasuk dalam kelompok hemoflagellata di antaranya adalah genus Trypanosoma dan Leismania, sedangkan yang termasuk dalam kelompok flagellata usus adalah Chilomastix mesnili, Trichomonas hominis, Enteromonas hominis, Embadomonas intestinalis dan Giardia lamblia. Sedangkan Trichomonas tenax termasuk flagellata mulut dan Trichomonas vaginalis termasuk kelompok flagellata genital.




Gambar Morfologi Umum Flagellata


Flagellata yang berhabitat di usus, mulut dan genital ini umumnya mempunyai 2 macam bentuk, yaitu tropozoit dan kista, kecuali genus Trichomonas hanya memiliki bentuk tropozoit. Pada bentuk tropozoit, lebih dari satu flagel keluar dari blefaroplas. Tidak semua genus flagellata mempunyai undulating membrane. Bentuk inti tiap-tiap spesies flagellata mempunyai ciri khas. Reproduksi terjadi dengan cara membelah diri (binary fission). Dalam penularannya, bentuk kista flagellata merupakan bentuk yang infektif, dan untuk keperluan siklus hidupnya flagellata golongan ini hanya membutuhkan satu hospes (monoksen). Giardia lamblia dan Trichomonas vaginalis saja yang sampai saat ini dapat menimbulkan sakit pada manusia.




Giardia lamblia

Parasit ini di temukan oleh Antoni Van leuwenhoek (1681), sebagai mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan flagellata ini pertama kali di kenal serta dibahas oleh lambl (1859), dan diberinama “intestinalis“. Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lambia, untuk menghormati Prof. A. Giard dari Paris dan Dr. Lambl dari Prague.

Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengan distribusi geografik bersifat kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim panas dari pada di daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di Indonesia.


Morfologi

Giardia lamblia mempunyai bentuk tropozoit dan kista, dan hidup di duodenum dan di proksimal jejenum. Makanan diambil dari isi usus, meskipun parasit ini mungkin mendapat makanan dengan mempergunakan batil isapnya dari sel-sel epitel. Sedangkan cara berkembang biaknya dengan cara pembelahan mitosis selama terbentuk kista.

Bentuk tropozoit simetris berukuran 15 - 20 x 5 - 15 mikron dan rata-rata 14 x 7 mikron. Mempunyai 2 inti/nukleus (Nu) dan kariosome (k) letaknya ditengah-tengah, bagian dorsal bentuknya convex (cembung), bagian ventral bentuknya mendatar dan terdapat 2 buah alat pengisap (AD = Adhesive Disc;sucking dise), yang berfungsi sebagai alat melekatkan diri pada dinding mukosa. Pada bagian anteriornya terdapat blefaroplas, sitoplasma terdapat bintik-bintik halus, ujung posterior terdapat parabasal body (MB;Median Bodies). Mempunyai 4 pasang flagela (Fg), yang terdiri dari : 2 pasang cros lateral flagel (bagian anterior), sepasang uncros lateral flagel (tubuh bagian lateral), sepasang uncros flagela (terletak bagian posterior). Terdapat axonema (Ax;2 axonema). Bentuk Kista berukuran 12 x 8 µ, dengan dinding tebal sebagai alat pelindung, sitoplasma granuler. 
Flagelanya masuk ke dalam costa dan costa yang mengandung flagela ini disebut sebagai bristle, dan pada bagian tengahnya terdapat axonema. Mempunyai nukleus antara 2 - 4 buah

Siklus Hidup

Giardia lamblia tidak mempunyai hospes perantara dalam kelansungan hidupnya. Bentuk kista resisten yang bertanggung jawab terhadap penularan giardiasis. Kista dan tropozoit dapat ditemukan dalam tinja (diagnostic stages) Å’(1). Kista mampu bertahan pada air dingin samapai beberapa bulan. Infeksi terjadi karena termakan kista yang terkontaminasi pada air, makanan atau langsung dari tangan ke mulut (hands or fomites) (2). Dalam usus halus, terjadi proses ekskistasi menjadi tropozoit (tiap kista menghasilkan 2 tropozoit) (3). Tropozoit membelah diri secara longitudinal binary fission kemudian berdiam dalam lumen di bagian proximal bowel dan menjadi bebas atau menyerang mukose dengan sucking disknya (4).Proses inkistasi melalui rongga usus besar. Kista umumnya ditemukan dalam tinja non-diarrheal (5).

Patologi dan Gejala Klinis

Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat menyebabkan peradangan kataral yang ringan. Dan kegiatan mekanik dan toksik menggangu penyerapan Vitamin A dan lemak. Giardiasis pada binatang tidak menyebabkan lesi, tukak yang luas di usus muda bagian proksimal pernah ditemukan pada autopsi seorang penderita dengan perjalanan penyakit yang tiba-tiba hebat. Kecendrungan gejala klinis yang di sebabkan oleh Giardiasis tidak ada (asymtomatik).


Pengobatan

Karena pengobatan dengan kuinakrin aman dan efektif, semua infeksi di obati secara rutin dengan dosis sebagai berikut : Dewasa ; 100 mg x 3/hari selama 5 hari, Anak-anak; 8 mg/kg BB/hari selama 5 hari. Untuk pencegahan di ambil tindakan yang sama seperti yang di pakai untuk Entamoeba histolytica.

Chilomastix mesnilli

Flagellata yang tidak patogen ini mempunyai morfologi yang harus dibedakan dengan flagellata yang patogen. Chilomastix mesnili mempunyai tropozoit berbentuk buah pir dan kista.

Chilomastix mesnilli berbentuk seperti kerucut dengan sebuah celah spiral. Biasanya dalam lapangan pandang mikroskop terlihat bergerak berputar-putar. Dalam lingkaran hidupnya parasit ini mempunyai 2 bentuk stadium, yakni stadium Tropo­zoit dan Kista.

Bentuk tropozoit seperti buah pir ( asimetris), ukuran 15 x 7 μ (rata-rata 12 μ) Yang khas adalah bagian tubuh tengahnya terdapat spiral groove yang mempunyai panjang 0,5 dari tubuhnya. Mempunyai 1 inti dan kariosome letaknya di tengah-tengah, sitoplasma letaknya dekat inti / nukleus, sitoplasma terdapat bintik-bintik halus seperti Giardia lamblia dan membran inti tipis berbatas tegas. Terdapat 6 (enam) buah flagela yang letaknya : 2 buah flagella bebas di anterior, 2 buah flagella terletak di sekitar mulut, dan 2 buah flagella pada mulut

Kista berbentuk agak lonjong, berukuran 7 - 10 μ, dinding luar tebal dan tidak berwarna. Mempunyai 1 inti dan membran inti berkembang dengan baik dan kariosome sentral atau lateral, sitostoma dan sisa alat lokomotor atau sitostoma masih ada.

STRONGYLOIDES STERCORALIS

TAXONOMI
Phylum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Sub kelas : Secernantea
Ordo : Rhabditida
Super famili : Rhabditidae
Famili : Strongyloididae
Genus : Strongyloides
Spesies : Strongyloides Stercoralis (Jeffry HC dan Leach RM, 1983)

MORFOLOGI
Cacing dewasa
Cacing betina yang hidup sebagai parasit, dengan ukuran  2,20 x 0,04 mm, adalah seekor nematoda filariform yang kecil, tak berwarna, semi transparan dengan kutikulum yang bergaris halus. Cacing ini mempunyai ruang mulut dan oesophagus panjang, langsing dan silindris. Sepanjang uterus berisi sebaris telur yang berdinding tipis, jenih dan bersegmen. Cacing betina yang hidup bebas lebih kecil dari pada yang hidup sebagai parasit, menyerupai seekor nematoda rabditoid khas yang hidup bebas dan mempunyai sepasang alat reproduksi. Cacing jantan yang hidup bebas lebih kecil dari pada yang betina dan mempunyai ekor melingkar. 

Telur 
Telur dari bentuk parasitik, sebesar  54 x 32 mikron berbentuk bulat oval dengan selapis dinding yang transparan. Bentuknya mirip dengan telur cacing tambang, biasanya diletakkan dalam mukosa usus, telur itu menetas menjadi larva rabditiform yang menembus sel epitel kelenjar dan masuk kedalam lumen usus serta keluar bersama tinja. Telur jarang ditemukan di dalam tinja kecuali sesudah  diberi pencahar yang kuat.

SIKLUS HIDUP
Parasit ini mempunyai 3 macam siklus :
1.Siklus langsung
Sesudah 2 – 3 hari di tanah, larva rabditiform berubah menjadi larva filariform, bila larva filariform menembus kulit manusia, larva tumbuh dan masuk ke dalam peredaran darah vena dan kemudian melalui jantung kanan sampai ke paru, dari paru parasit yang mulai menjadi dewasa menembus alveolus, masuk ke trakea dan laring. Sesudah sampai di laring reflek  batuk, sehingga parasit tertelan, kemudian sampai diusus halus bagian atas dan menjadi dewasa.
2.Siklus tidak langsung
Larva rabditiform berubah  menjadi cacing jantan dan betina bentuk bebas, sesudah pembuahan, cacing betina menghasilkan telur yang menetas menjadi larva rabditiform, larva rabditiform dalam waktu beberapa hari dapat menhasilkan larva filariform yang infektif dan masuk kedalam hospes. 
3.Auto infeksi 
Larva rabditiform menjadi larva filariform di usus atau di daerah sekitar anus (perianal) bila larva filariform  menembus mukosa atau kulit perianal, mengalami suatu lingkaran perkembangan di dalam hospes. Auto infeksi menerangkan adanya Strongyloidiasis yang persisten, mungkin selama 36 tahun, di dalam penderita yang hidup di derah non endemik.

EPIDEMIOLOGI
Penyebaran infeksi strongyloides seiring dengan infeksi cacing tambang, tetapi frekuensinya lebih rendah di daerah dengan iklim sedang. Infeksi terutama terdapat di daerah tropik dan sub tropik, dimana panas, kelembaban dan tidak adanya sanitasi menguntungkan lingkaran  hidupnya yang bebas. Di Amerika Serikat hal ini terjadi di bagian selatan, di daerah luar kota. 

DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan ditemukannya larva pada daerah perianal yang diperiksa dengan metoda graham scoth.

Cacing Tambang


Infeksi Cacing Tambang disebabkan oleh cacing gelang usus, baik Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk.

Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.

Telur Cacing Tambang

Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah. Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan. Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus. Larva menancapkan dirinya dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap darah.
Siklus Hidup Cacing Tambang

GEJALA

Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit. Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.

Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.

DIAGNOSA
Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing tambang. Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetaskan larva.

PENGOBATAN
Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi. Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.

Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang. Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii.

Reproduksi seksual oleh parasit ini hanya terjadi di dalam sel-sel yang melapisi usus kucing. Telur parasit (ookist) ditemukan di dalam tinja kucing. Manusia terinfeksi karena makan daging mentah atau daging yang belum matang yang terkontaminasi oleh bentuk pasit dari parasit (kista) atau karena terpapar oleh tanah yang mengandung telur yang berasal dari tinja kucing.

Jika seorang wanita hamil terinfeksi, infeksinya bisa ditularkan melalui plasenta kepada janin yang dikandungnya.Bisa terjadi keguguran atau bayinya lahir mati atau lahir dengan toksoplasmosis kongenitalis.

PENYEBAB
Toxoplasma gondii, suatu parasit bersel tunggal.

GEJALA
Anak-anak yang menderita toksoplasmosis kongenitalis memiliki gejala yang berat dan segera berakibat fatal, atau sama sekali tidak timbul gejala.
Gejalanya berupa:
  1. peradangan mata (bisa menyebabkan kebutaan)
  2. jaundice (sakit kuning) yang berat
  3. udah memar
  4. kejang
  5. kepala yang besar atau kecil
  6. keterbelakangan mental yang berat.
Gejala yang sangat ringan bisa timbul segera setelah lahir, tetapi yang lebih sering terjadi adalah gejalanya baru muncul beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

Toksoplasmosis yang didapat setelah lahir jarang menimbulkan gejala dan biasanya terdiagnosis ketika hasil pemeriksaan darah menunjukkan adanya antibodi terhadap parasit. Tetapi kadang gejalanya muncul dan tergantung kepada jenis penyakit yang timbul:

1. Toksoplasmosis limfatik ringan.
Bisa menyerupai mononukleosis infeksiosa. Gejalanya berupa pembsaran kelenjar getah bening leher dan ketiak, merasa tidak enak badan, nyeri otot dan demem ringan yang naik-turun, yang bisa berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan tetapi pada akhirnya menghilang. Terdapat anemia ringan, tekanan darah rendah, peningkatan jumlah limfosit dan hasil pemeriksaan fungsi hati yang agak abnormal. Tetapi biasanya penderita hanya menunjukkan gejala pembesaran kelenjar getah bening leher.

2. Toksoplasmosis kronis.
Terjadi peradangan di dalam mata. Gejala lainnya seringkali tidak jelas.

3. Toksoplasmosis diseminata akut.
Bisa menyebabkan ruam kulit, demam tinggi, menggigil dan kelelahan yang luar biasa. Jenis toksoplasmosis in terutama terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan. Pada beberapa penderita terjadi peradangan otak dan selaputnya (meningoensefalitis), peradangan hati (hepatitis), peradangan paru-paru (pneumonitis) atau peradangan jantung (miokarditis).


Toksoplasmosis pada penderita AIDS bisa menyebar ke seluruh tubuh. Paling sering terjadi peradangan otak (ensefalitis) yang bisa menyebabkan:
  1. kelumpuhan separuh badan
  2. berkurangnya rasa di daerah tertentu
  3. kejang
  4. gemetaran
  5. sakit kepala
  6. koma.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemriksaan darah yang menunjukkan adanya antibodi terhadap parasit.Jika terdapat gangguan sistem kekebalan, bisa dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI otak.

PENGOBATAN
Toksoplasmosis pada bayi baru lahir dan penderita gangguan sistem kekebalan diobati dengan spiramisin atau sulfadiazin ditambah pirimetamin.Toksoplasmosis pada penderita AIDS cenderung sering mengalami kekambuhan sehingga pengobatan biasanya terus diberikan selama waktu yang tidak dapat ditentukan.

Pengobatan selama kehamilan masih bersifat kontroversial karena obat bisa membahayakan janin yang dikandung. Pada kebanyakan penderita dewasa dengan sistem kekebalan yang normal, penyakit ini biasanya menghilang dengan sendirinya; kaerna itu wanita hamil biasanya tidak mendapatkan obat-obatan kecuali jika suatu organ vital (misalnya mata, otak atau jantung) terinfeksi atau jika gejalanya berat dan menetap di seluruh tubuh.


PROGNOSIS

Prognosis pada penderita toksoplasmosis yang didapat setelah lahir adalah bagus, kecuali jika terjadi gangguan sistem kekebalan (seperti yang terjadi pada penderita AIDS, yang seringkali berakibat fatal).

PENCEGAHAN
Meskipun terapi yang efektif tersedia untuk toksoplasmosis, semua perlakuan mempunyai efek samping dan mungkin tidak melindungi anak yang belum lahir. Itu sebabnya pendekatan yang terbaik adalah pencegahan. Tindakan pencegahan ini dapat membantu Anda tetap aman:

1. Pakailah sarung tangan jika Anda berkebun atau menangani tanah. Berkebun dapat santai dan memuaskan, tetapi juga dapat mengekspos Anda dengan toksoplasmosis. Pakailah sarung tangan setiap kali Anda bekerja di luar rumah, dan kemudian cuci tangan dengan bersih dengan sabun dan air, terutama sebelum makan atau menyiapkan makanan.
2. Jangan makan daging mentah atau kurang matang. Daging, terutama daging domba, babi dan sapi, dapat menularkan toxoplasma organisme. Jangan mencicipi daging sebelum benar-benar matang. Hindari daging mentah.
3. Cuci peralatan dapur secara menyeluruh. Setelah menyiapkan daging mentah, benar-benar mencuci talenan, pisau dan peralatan dapur lainnya dalam air panas, sabun untuk mencegah kontaminasi silang dari makanan lain. Cucilah tangan Anda dengan hati-hati setelah memegang daging mentah.
4. Cucilah atau kupas semua buah-buahan dan sayuran. Jika memungkinkan, gunakan sabun untuk mencuci sayuran buah-buahan dan sayuran, terutama jika Anda memakannya mentah. Jika tidak, kupas dengan hati-hati.
5. Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi. Susu dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung parasit toxoplasma.
6. Tutup kotak pasir anak-anak. Jika Anda mempunyai anak, pastikan untuk menutupi kotak pasir setiap kali mereka selesai bermain. Kucing bisa buang air besar di bak pasir terbuka.

Untuk cat lovers

Jika Anda hidup dengan HIV / AIDS, atau sedang hamil atau berencana untuk hamil, Anda berhak untuk khawatir tentang toksoplasmosis. Tapi Anda tidak harus menghindari kucing Anda. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat membuat Anda dan teman binatang yang sehat:
  1. Bantu kucing Anda tetap sehat. Kucing Anda tetap di dalam rumah dan makan kering atau kalengan makanan kucing, bukan daging mentah. Kucing dapat terinfeksi karena makan mangsa yang terinfeksi atau daging kurang matang yang mengandung parasit.
  2. Jangan mengadopsi kucing atau anak kucing liar. Walaupun semua binatang liar perlu rumah yang baik, yang terbaik untuk membiarkan orang lain mengambil mereka. Kebanyakan kucing tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi toxoplasma, dan walaupun mereka dapat diuji untuk toksoplasmosis, mungkin diperlukan waktu hingga satu bulan untuk mendapatkan hasilnya.
  3. Biarkan orang lain membersihkan kandang kucing. Jika itu tidak mungkin, selalu memakai sarung tangan untuk membersihkan kandang dan kemudian cuci tangan dengan sabun dan air hangat. Ganti tatakan kandang setiap hari sehingga setiap oocysts yang diekskresikan tidak punya waktu untuk menjadi menular. Disinfeksi kandang dengan air panas - disinfektan kimia tidak efektif terhadap T. gondii - tetapi tidak meletakkan kandang di meja dapur atau membiarkan kucing Anda di meja dapur.

Askariasis (infeksi cacing gelang usus)

Askariasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides.

Infeksi ini terjadi di seluruh dunia tetapi lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat dengan tingkat kebersihan yang buruk.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah Ascaris lumbricoisdes, suatu cacing gelang usus.


Cacing dewasa

Siklus hidup parasit Ascaris menyerupai Trichuris trichiura, tetapi parasit Ascaris juga sampai ke paru-paru.
Setelah menetas, larva akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh pembuluh getah bening serta aliran darah ke paru-paru. Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalam kantung udara (alveoli), naik ke saluran pernafasan dan akhirnya tertelan.

Larva mengalami pematangan di dalam usus halus dan disini menetap sebagai cacing dewasa. Cacing dewasa memiliki panjang 15-50 cm dengan diameter 0,25-0,5 cm. Gejala bisa timbul sebagai akibat berpindahnya lara melalui paru-paru dan akibat adanya cacing dewasa di dalam usus.

Siklus Hidup Ascaris lumbricoisdes

GEJALA
Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek). Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang penyumbatan usus. Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus. Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.

DIAGNOSA
Infeksi oleh cacing dewasa biasanya didiagnosis berdasarkan adanya telur did alam contoh tinja. Kadang di dalam tinja atau muntahan penderita ditemukan cacing dewasa dan di dalam dahak ditemukan larva.  Jumlah eosinofil di dalam darah bisa meningkat. Tanda-tanda adanya perpindahan parasit bisa terlihat pada foto rontgen dada.

PENGOBATAN

Diberikan pirantel pamoat atau mebendazol. Mebendazol tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

PENCEGAHAN
Pencegahan meliputi pemeliharaan kebersihan yang baik dan menghindari makan sayuran yang belum dicuci bersih.

Trikuriasis (Infeksi Cacing Cambuk Usus)

Trikuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura.

Penyakit ini terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah Trichuris trichiura, suatu cacing cambuk usus.



Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-3 minggu. Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus. Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.



GEJALA

Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare. Infeksi yang sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada anak-anak atau wanita dalam masa persalinan.

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan contoh tinja dengan mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang bebentuk seperti tong.

PENGOBATAN
Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus. Jika diperlukan pengobatan, biasanya diberikan mebendazol. Mebendazol tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:
  1. Gunakan jamban yang bersih
  2. Tingkatkan kebersihan individu
  3. Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.

Infeksi Cacing Pita Ikan (Diphyllobothrium latum)


Infeksi Cacing Pita Ikan (Difilobatriasis) merupakan infeksi usus karena cacing pita dewasa Diphyllobothrium latum. Infeksi ini banyak ditemukan di Eropa (terutama Skandinavia), Jepang, Afrika, Amerika Selatan, Kanada dan Amerika (terutama Alaska dan daerah Great Lake). Infeksi sering terjadi akibat memakan ikan air tawar mentah atau dimasak belum matang betul.

PENYEBAB
Cacing pita dewasa Diphyllobothrium latum.

Cacing dewasa memiliki beribu-ribu proglotid (bagian yang mengandung telur) dan panjangnya sampai 450-900 cm. Telurnya dikeluarkan dari proglotid di dalam usus dan dibuang melalui tinja. Telur akan mengeram dalam air tawar dan menghasilkan embrio, yang akan termakan oleh krustasea (binatang berkulit keras seperti udang, kepiting). Selanjutnya krustasea dimakan oleh ikan. Manusia terinfeksi bila memakan ikan air tawar terinfeksi yang mentah atau yang dimasak belum sampai matang.

GEJALA
Infeksi biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa penderita mengalami gangguan usus yang ringan.Kadang cacing pita menyebabkan anemia.

DAUR HIDUP

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya telur cacing dalam tinja.

PENGOBATAN
Diberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral (melalui mulut).

PENCEGAHAN
Memasak ikan air tawar sampai betul-betul matang atau membekukannya sampai -10 derajat Celsius.

Infeksi Cacing Pita Babi(Taenia solium)

Infeksi Cacing Pita Babi adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cacing pita dewasa Taenia solium.
Sistiserkosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh larva dari Taenia solium.

Infeksi ini biasa ditemukan di Asia, Uni Soviet, Eropa Timur dan Amerika Latin.
Di Amerika Serikat jarang terjadi, kecuali diantara kaum pendatang dan para pelancong dari daerah beresiko tinggi.

PENYEBAB
Cacing pita dewasa Taenia solium.

Cacing pita dewasa panjangnya bisa mencapai 240-300 cm. Terdiri dari bagian kepala yang memiliki kait-kait kecil dan badannya mengandung 1000 proglotid (bagian yang mengandung telur).

Siklus hidupnya mirip cacing pita sapi, tapi babi hanya merupakan tuan rumah perantara saja.Manusia juga bisa berperan sebagai tuan rumah perantara, dimana telur cacing mencapai lambung bila tertelan atau bila proglotid berbalik dari usus ke lambung. Embrio lalu dilepaskan di dalam lambung dan menembus dinding usus, lalu akan sampai ke otot, organ dalam, otak dan jaringan dibawah kulit, dimana mereka membentuk kista.Kista yang hidup hanya menyebabkan reaksi ringan, sedangkan kista yang mati menimbulkan reaksi yang hebat.

GEJALA
Infeksi oleh cacing dewasa biasanya tidak menyebabkan gejala.Infeksi yang berat oleh kista bisa menyebabkan nyeri otot, lemah dan demam, Bila infeksi sampai ke otak dan selaputnya, bisa menimbulkan peradangan, dan bisa terjadi kejang.

DIAGNOSA
Pada infeksi cacing dewasa, telur bisa ditemukan disekeliling dubur atau di dalam tinja. Proglotid atau kepala cacing harus ditemukan di dalam tinja dan diperiksa dengan mikroskop untuk membedakannya dari cacing pita lainnya.Kista hidup di dalam jaringan (misalnya di otak) dan bisa dilihat dengan CT atau MRI.Kadang-kadang kista bisa ditemukan pada pemeriksaan laboratorium dari jaringan yang diambil dari bintil di kulit. Juga bisa dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap parasit.

PENGOBATAN

Diberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral (melalui mulut).

PENCEGAHAN

Memasak daging babi sampai matang betul.

Infeksi Cacing Pita(Taenia saginata)

Infeksi Cacing Pita Sapi adalah suatu infeksi usus yang disebabkan oleh cacing pita Taenia saginata.
Infeksi terutama terjadi di Afrika, Timur Tengah, Eropa Barat, Meksiko dan Amerika Selatan.

PENYEBAB

Cacing pita Taenia saginata.


Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia dan bisa tumbuh sampai sepanjang 450-900 cm. Bagian cacing yang mengandung telurnya (proglotid), ikut terbuang di dalam tinja dan termakan oleh sapi. Telur akan mengeram di dalam sapi dan menyusup ke dalam dinding usus. Kemudian terbawa oleh aliran darah ke otot kerangka badan, dimana mereka akan membentuk kista (sistisersi). Manusia terinfeksi bila memakan kista dalam daging sapi mentah atau daging sapi yang belum masak betul.

GEJALA

Meskipun infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala, beberapa penderita merasakan nyeri perut bagian atas, diare dan penurunan berat badan.
Kadang-kadang penderita bisa merasakan keluarnya cacing melalui duburnya.

DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan ditemukannya cacing di dalam tinja.

Sepotong selotip ditempelkan di sekeliling lubang dubur, lalu dilepas dan ditempelkan pada sebuah kaca obyek dan diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat adanya telur parasit.

PENGOBATAN

Diberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral.
Tinja diperiksa kembali setelah 3 dan 6 bulan untuk memastikan bahwa infeksi telah terobati.

PENCEGAHAN

Infeksi bisa dicegah dengan memasak daging sapi pada suhu minimal 56?Celsius paling tidak selama 5 menit.

Loa loa si Cacing Mata




Mungkin kalau Anda mendengar istilah filariasis, pasti yang terbayang dalam benak Anda pastilah penyakit kaki gajah. Namun, sebenarnya masih banyak sekali jenis filiariasis atau penyakit cacing darah yang tersebar di dunia ini, salah satunya jenis filiariasis yang unik berada di daerah Afrika dan India adalah, cacing mata yang disebabkan oleh cacing filaria jenis Loa loa, atau penyakit dikenal juga sebagai loaiasis.

Sama seperti jenis-jenis cacing filaria Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan yang lainnya yang menyebabkan penyakit kaki gajah, Loa loa pun transmisinya sama, namun bukan melalui gigitan nyamuk melainkan gigitan lalat, yaitu jenis lalat pada rusa dan lalat kuning yang gambarnya bisa dilihat di bawah ini:

Lalat rusa

Lalat kuning sedang menggigit manusia
Adapun yang menjadikan keunikan dari cacing Loa loa ini adalah, dimana selama masa siklus pertumbuhannya bisa masuk ke dalam jaringan sklera mata, namun hal ini tidak menyebabkan gangguan pada penglihatan dan hanya menimbulkan sensasi yang tidak nyaman pada penderitanya.



Jadi bila Anda ingin bepergian ke daerah India dan Afrika, pastikan Anda melindungi diri Anda dari gigitan serangga macam apapun terlebih lagi pada kedua jenis lalat yang telah disebutkan diatas, berhati-hatilah bila Anda tidak mau ada cacing yang bergerak di dalam mata Anda!

Sumber : 1. Schmidt, Gerald et al. "Foundations of Parasitology". 7th ed. McGraw Hill, New York, NY, 20052. http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/HTML/Filariasis.htm