Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 November 2012

10 Hal Paling Jorok di Restoran




Bakteri jahat banyak bersembunyi di berbagai tempat tak terduga dalam restoran. Perlu Anda ketahui kalau restoran mahal yang selalu tertata rapi bukan berarti bebas dari kuman penyakit berbahaya, salah satunya Escherichia Coli. 

Faktanya, Escherichia Coli atau E coli paling senang hinggap pada sayuran dan buah yang tidak steril. Memang, kontaminasi bakteri tersebut bisa terjadi di mana saja. Tapi bagi Anda yang seringkali makan di luar rumah perlu tahu fakta hasil investigasi ABC News. 

Tim ABC menemukan, bakteri berbahaya di restoran disebabkan para pekerja yang kurang menjaga kebersihan. Seperti dilansir dari New York Daily News, berikut 10 hal di restoran yang paling banyak terdapat bakteri. Usahakan untuk lebih berhati-hati, jangan sampai Anda terkena penyakit.

1. Kursi
2. Buku Menu
3. Irisan lemon
4. Garam dan merica
5. Meja
6. Gelas
7. Pegangan pintu
8. Kamar mandi
9. Botol kecap
10. Sendok salad

Awas, Rokok Bikin kinerja Otak Menurun


Jika kanker paru-paru dan gigi yang rusak belum cukup membuat Anda berhenti merokok, ketahui efek lainnya yang bisa dibilang cukup menyeramkan. Ternyata, merokok bisa membuat otak mengalami pembusukan. 

Fakta tersebut merupakan temuan terbaru yang diterbitkan pada Oxford Journal Age and Ageing. Dengan melibatkan 8.800 orang berusia lebih dari 50 tahun, peneliti menemukan korelasi antara merokok dan memori otak. Termasuk, soal kemampuan berpikir. 

Walaupun penurunan kinerja otak adalah salah satu tanda alami penuaan, data ini menemukan bahwa penurunan kerja otak dapat dipicu oleh rokok. Para peneliti lalu mengidentifikasi hubungan antara serangan jantung atau sroke dan kondisi otak seseorang. Data dikumpulkan dari tes yang dilakukan pada orang berusia 50 tahun ke atas yang dites kembali empat dan delapan tahun kemudian.

Mereka juga mencari tahu bagaimana efek tekanan darah tinggi dan berat badan pada kesehatan otak secara jangka panjang. Hasilnya, ada faktor yang dapat dihubungkan dengan pemicu terjadinya penurunan kemampuan kognitif pada otak. 

Walaupun setiap faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi dan berat badan memiliki efek tersendiri, studi juga menunjukkan bahwa kesehatan otak secara kumulatif seringkali ditentukan dari kriteria yang berbeda. Para peneliti menemukan pula bahwa faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih kompleks, seperti demensia atau kepikunan. 

"Penurunan kemampuan kognitif pada otak dapat berubah menjadi demensia seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, meneliti faktor yang berhubungan dengan penurunan ini dapat menjadi hal penting sebagai langkah pencegahan," ucap Dr. Simon Ridley, seorang peneliti Alzheimer di Inggris pada BBC, dikutip dari huffingtonpost.com.

Studi ini mengungkapkan efek negatif rokok dalam jangka panjang pada perokok pasif. Namun, ternyata efek negatif rokok terhadap perokok aktif lebih jelas terlihat. Menurut National Institutes of Health, merokok menyebabkan 443.000 kematian setiap tahun dan merupakan penyebab 90 persen kanker paru-paru pada pria dan 80 persen kanker paru-paru pada wanita.

Ganja Selamatkan Gadis 7 Tahun dari Leukimia



Ganja menyelamatkan nyawa bocah ini. Mykayla Comstock adalah salah satu dari 52 anak yang terdaftar dalam program Medical Miariuna Oregon, Amerika Serikat, yang terbuka untuk anak-anak dengan kondisi medis tertentu.
Gadis usia 7 tahun itu didiagnosis leukimia sejak dua tahun lalu. Ia juga salah satu dari 2.201 pasien kanker di Oregon yang menggunakan ganja untuk penyembuhan.
Dalam pengobatan ini, Comstock minum obat dua kali sehari. Namun, saat kondisinya memburuk, Comstock mengkonsumsi kue jahe atau brownies panggang yang telah diolesi dengan mentega ganja. Selain itu, ia juga menggunakan minyak ganja sebanyak 1,2 gram untuk 24 jam demi penyembuhannya.
Ibu dari Comstock, Erin Purchase, menuturkan, sebelumnya ia juga pernah menggunakan minyak ganja untuk menyembuhkan kanker kulit ayah tiri Comstock. Oleh karena itu, ia percaya hal ini dapat membantu pengobatan putrinya. Ganja membuat putrinya mudah tidur, menghilangkan rasa mual, nyeri, dan muntah.
Bagi seorang ibu ini bukan hal mudah. Di satu sisi Purchase mengakui, ia takut kalau putrinya kecanduan ganja karena masih di bawah umur. Namun, di sisi lain ganja juga dapat membantu memperpanjang umur putrinya. Dokter pertama yang dikunjungi bahkan melarang pemberian ganja pada Comstock.
"Sebagai seorang ibu, saya akan mencoba segala hal untuk menyelamatkan putri saya, sebelum saya kehilangannya," jelas Purchase pada Medical Daily.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Berbagai Cara Mengobati Mata Minus


Cara Mengobati Mata Minus – “Apakah mata minus bisa di obati ?”, “Apakah mata minus bisa kembali normal ?”. Pertanyaan pertanyaan itu mungkin sering di tanyakan oleh anda yang menderita mata minus, rabun jauh atau istilah kedokterannya adalah Miopia, dan iya mata minus bisa di obati atau di buat kembali normal.


Biasanya mata minus terjadi jika kita sering berkerja atau melihat sesuatu dengan jarak dekat terlalu lama. Ketika ini terjadi otot di mata kita yang mengatur fokus mata akan terbiasa dengan kondisi seperti ini. Menggunakan kacamata untuk mengkoreksi mata minus akan memaksa otot mata Anda untuk terbiasa dengan kondisi yang tidak normal sehingga dapat membuat mata minus semakin parah ketika anda tetap melalukan pekerjaan rutin secara dekat.



Lalu bagaimana cara mengurangi minus pada mata atau cara mengobati mana minus. Sebelum di jelaskan lebih lanjut, sebaiknya anda perlu tahu beberapa penyebab utama kenapa kemampuan penglihatan kita bisa menurun:



Berikut penyebab kemampuan mata menurun:



1. Pola makan yang tidak sehat, seperti asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan dan makanan yang terlalu diolah, serta makan ketika merasa stress
2. Kebiasaan membaca yang salah seperti membaca sambil tiduran dan membaca di tempat dengan penerangan yang kurang.
3. Polutan di udara, air dan makanan (bahan kimia, pengawet dll)
4. Konsumsi gula yang berlebihan
5. Kurang terkena sinar matahari
6. Tempat kerja yang buruk
7. Terlalu banyak menonton televisi
8. Memakai monitor komputer yang buruk
9. Pola perilaku penyangkalan dan kecanduan



Beberapa hal lain yang perlu juga di perhatikan:



1. Kondisi mental sangat berpengaruh pada kesehatan pengelihatan mata (vision fitness)
2. Memakai kacamata yang sesuai dengan ukuran minus/plus kita, justru akan membuat kita semakin tergantung dengan kacamata dan tidak ada kesempatan untuk memperbaiki penglihatan kita. Dalam buku ini disarankan, untuk memakai kacamata yang setingkat lebih rendah (dengan kemampuan penglihatan sekitar 87,5%) sehingga mata berusaha untuk memperbaiki fokusnya, dan pada akhirnya bisa mengurangi ketergantungan pada kacamata.
3. Kondisi mata yang terkadang terasa capek, perih, buram dsb, adalah suatu pertanda/pesan dari mata, kalau mata sudah terlalu capek, maka dari itu jika kita mengalami hal-hal tersebut, segera istirahatkan mata anda untuk beberapa saat



Cara Mengurangi atau Mengobati Minus Mata



1. Lepaskan kacamata jika memungkinkan
2. Lihat ke benda-benda dengan jarak yang berbeda
3. Kedip secara normal, tidak teralu cepat dan lambat
4. Tutup mata Anda, gunakan telapak tangan anda dan berikan sedikit tekanan kepada mata Anda. Ini akan membantu otot Anda menjadi lemas.
5. Melihat benda yang bergerak juga membantu untuk melemaskan otot mata Anda.
6. Makan buah wortel dan berbagai macam buah yang berwarna jingga lainnya tau buah buahan yang asam.
7. Usahakan pergi ke pegunungan hijau, persawahan atau laut yang luas.




Cara Latihan Senam Mata



Untuk sedikit mengatasi mata yang lelah atau mata stres yang dapat berakibat pada kecacatan mata seperti rabun jauh / miopi / mata min dan rabun dekat / hiper metropi / mata plus, mata lelah dapat sedikit dibantu dengan melakukan latihan senam mata untuk merangsang otot mata agar dapat berkontraksi dengan baik.



Latihan senam mata mungkin saja dapat mengobati / menyembuhkan mata minus / rabun jauh serta mata plus / rabun dekat yang akan membebaskan anda dari kacamata dan lensa kontak yang terkadang membosankan dan menyebalkan.



Bagi anda yang ingin mencoba Latihan Senam Mata bisa download



LATIHAN 1 : Mata Melirik Ke Kiri Dan Ke Kanan



Latihan senam mata ini baik untuk membantu merangsang otot mata agar mata otot mata dapat dapat cekung dengan baik dan tidak kaku. Caranya adalah dengan :



1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di sebelah kanan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus dengan cara menoleh ke kanan.
5. Palingkan wajah anda ke kiri perlahan tanpa kehilangan pandangan fokus anda ke jari tadi.
6. Tahan pandangan ketika merasa mata sudah maksimal.
7. Ketika sudah lelah bebaskan mata anda dengan melihat yang jauh.



LATIHAN 2 : Fokus Pandangan Mata Jauh Dekat



Latihan berikut ini dapat membantu otot mata anda agar bergerak ke fokus jauh dan fokus dekat. Namun latihan ini mungkin dapat membuat mata anda agak buram kembali setelah melakukan latihan 1 di atas. Mingkin ada baiknya melalukan latihan 2 dulu baru yang 1, atau hanya melakukan latihan 1 saja bagi yang bermasalah rabun jauh.



1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di depan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus.
5. Gerakkan jari maju mundur pelan-pelan dan mata tetap fokus mengikuti gerakan jari.
6. Setelah beberapa kali maju mundur lepaskan mata dengan melihat benda-benda jauh.

Rabu, 29 Agustus 2012

7 Manfaat Buah Pisang

Manfaat PisangPisang merupakan buah yang mudah didapatkan murah dan nyaman, dibalik harganya yang murah dan enak ternyata pisang sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan kamu. Nah kamu ingin tahu manfaat apa aja yang di dapat dari buah pisang? Simak 7 Manfaat Buah Pisang berikut ini.

1. Menyehatkan saluran cerna

Pisang mengandung serat, karbohidrat yang membantu mengatur sistem pencernaan tubuh dengan membantu mempertahankan gerakan usus tetap teratur. Pisang juga mengandung pektin, yang membantu untuk meningkatkan pencernaan secara keseluruhan dan mencegah sembelit. Tidak hanya itu, pisang juga memiliki efek antasid, yang membantu mencegah kekambuhan penyakit maag. Rutin makan pisang juga membantu mengurangi risiko kanker lambung. Jika Anda memiliki masalah pada lambung, cobalah tambahkan pisang ke dalam menu diet Anda, untuk membantu mengatasi masalah pencernaan.

2. Sumber kalium terbaik

Makan pisang adalah cara termudah untuk tubuh kita memeroleh kecukupan potasium. Kandungan potasium pada pisang memberikan efek menenangkan pada pikiran yang sedang suntuk. Tingkat stres yang tinggi cenderung akan menguras kadar potasium dalam tubuh manusia. Dengan makan pisang, kita dapat membantu menjaga keseimbangan potasium dalam tubuh yang disebabkan stres.

3. Meningkatkan fungsi ginjal

Potasium pada pisang memiliki efek samping yang baik bagi ginjal. Ketika tubuh Anda mendapatkan cukup potasium, tubuh akan mengontrol pengeluaran kalsium dalam urin. Kondisi ini akan membuat ginjal Anda tetap berfungsi baik, di samping juga mengurangi risiko batu ginjal. Perlu diketahui bahwa pisang memiliki tingkat senyawa fenolik antioksidan yang tinggi, yang berperan membantu melindungi ginjal.

4. Memperkuat tulang

Pisang memiliki kandungan prebiotik yang disebut fructooligosaccharide. Fructooligosaccharide memungkinkan tubuh kita untuk menyerap nutrisi lebih mudah. Hal itu berarti bahwa pisang akan membantu tubuh Anda menyerap kalsium, sehingga memberikan Anda dengan tulang yang kuat. Bahkan, kandungan potasium pada pisang dapat membantu mencegah hilangnya kalsium, yang berarti bahwa Anda memiliki risiko lebih rendah untuk terserang osteoporosis di kemudian hari.

5. Turunkan tekanan darah

Dokter sering menganjurkan pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) untuk menambahkan lebih banyak pisang kedalam diet mereka. Mengapa? Karena kadar kalium yang tinggi dan sodium yang rendah dalam pisang merupakan kombinasi yang bagus untuk mencegah tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko stroke.

6. Meningkatkan energi

Pisang kaya kandungan karbohidrat sehat yang berperan membantu meningkatkan energi. Makan pisang saat sarapan atau setelah latihan yang berat dapat menjadi cara terbaik untuk meningkatkan energi tanpa harus mengonsumsi minuman manis.

7. Menyehatkan pengelihatan

Makan pisang setiap hari dapat memberikan manfaat besar bagi penglihatan. Makan sedikitnya tiga porsi buah per hari dapat menurunkan resiko gangguan pengelihatan yang terkait dengan usia atau biasa disebut degenerasi makula. Seseorang yang mengonsumsi tiga atau lebih porsi buah per hari 36 persen lebih rendah untuk menderita degenerasi makula daripada mereka yang mengkonsumsi kurang dari 1,5 porsi sehari. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai mengonsumsi pisang untuk mencegah kehilangan penglihatan lebih lanjut

9 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Tentang Perokok Pasif

Nah berikut ini 9 fakta yang harus Anda ketahui tentang perokok pasif, seperti dikutip dari detik.com mau tahu apa aja itu simak berikut ini.
  1. Anda dapat menjadi perokok pasif ketika Anda menghirup udara yang telah tercemar oleh asap produk tembakau dimanapun Anda berada.
  2. Pada orang dewasa, perokok pasif dapat menyebabkan penyakit jantung dan pernapasan yang serius, termasuk penyakit jantung koroner dan kanker paru-paru. Bayi yang menjadi porokok pasif dapat menyebabkan kematian mendadak dan pada wanita hamil akan menyebabkan berat lahir bayi yang rendah.
  3. Sekitar 40 persen dari anak-anak yang menjadi perokok pasif, umumnya terpapar asap rokok di lingkungan rumah. Sebanyak 31 persen kematian yang diakibatkan oleh perokok pasif terjadi pada anak-anak.
  4. Remaja yang menjadi perokok pasif di lingkungan rumahnya, meningkatkan keinginan untuk mulai merokok sampai dua kali lipat lebih besar dibanding remaja lain yang tidak menjadi perokok pasif.
  5. Para perokok pasif memiliki beban ekonomi hingga 10 persen untuk keperluan biaya kesehatan terkait paparan asap rokok.
  6. Area merokok yang terpisah atau ventilasi tidak melindungi orang yang non perokok dari asap rokok. Asap rokok tetap dapat menyebar dari area merokok menuju area bebas rokok, bahkan jika pintu antara dua daerah tersebut tertutup.
  7. Tidak ada tingkatan aman terhadap paparan asap rokok. Satu-satunya cara melindungi diri dari efek berbahaya menjadi perokok pasif adalah dengan menciptakan lingkungan yang 100 persen bebas asap rokok. Hal ini diatur dalam pasal 8 Framework Convention on Tobacco Control yang dinyatakan oleh WHO.
  8. Ada lebih dari 4000 bahan kimia dalam asap tembakau. Sekitar 250 bahan kimia telah diketahui berbahaya bagi kesehatan dan lebih dari 50 bahan kimia berpotensi menyebabkan kanker. Laporan menunjukkan bahwa ada sekitar 600.000 kematian yang dialami oleh perokok pasif per tahunnya.
  9. WHO kini mulai mencanangkan ketentuan untuk mengendalikan penggunaan tembakau di dunia. Hal ini berguna melindungi orang yang bukan perokok menjadi perokok pasif oleh ulah para perokok yang tidak bertanggung jawab.

Senin, 09 Juli 2012

Anemia pada Ibu Hamil


TINJAUAN PUSTAKA
 
A. Anemia Gizi
Anemia gizi lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan zat-zat makanan untuk mendukung perubahan-perubahan fisiologis selama hamil.

1. Pengertian
Menurut Beck (1995:196) mengatakan anemia gizi adalah keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal, akibat kekurangan satu macam atau lebih zat-zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan darah (misalnya: zat besi, asam folat, vitamin B12) tanpa memandang kekurangan tersebut. Sarwono Prawirohardjo (2002:281) mengemukakan anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gram% pada trimester 1 dan 3 atau kadar 11 gr%
  Sumber : Kuliah Gizi Kesehatan Masvarakat (STIKes. Respati Tasikmalaya) 
 
2. Gejala
Tanda dan gejala yang terjadi akibat anemia menurut Sarwono Prawirohardjo (2002:282) adalah sebagai berikut :
a. Keluhan lemah
b. Pucat
c. Mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal (perlu dicurigai anemia defisiensi)
d. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi
 
3. Penyebab
Menurut Beck (1995:197) mengatakan bahwa anemia gizi disebabkan karena beberapa hal yaitu menu makanan sehari-hari kurang mengandung zat besi, penyerapan zat besi didalam usus kurang baik atau terganggu, infestasi atau infeksi parasit / infeksi yang lain, kemampuan menampung zat besi menurun atau kebutuhan zat besi meningkat. Menu makanan sehari-hari yang meliputi pola makan terdiri dari frekuensi makan, jumlah makanan, jenis makanan dan pemilihan makanan. Faktor lain yang mempengaruhi kehamilan menurut penelitian Suarna (2004:22-23) dan Waliman (2005:15-20) yaitu biomedis ibu yang meliputi umur ibu, paritas, umur kehamilan, jarak kelahiran dan penyakit ibu.
 
4. Akibat Anemia Kehamilan
Akibat yang akan terjadi pada anemia kehamilan menurut Manuaba (2001:51-52) :
a. Hamil Muda (trimester pertama)
  1. Abortus
  2. Missed abortus
  3. Kelainan congenital
b. Trimester kedua
  1. Persalinan prematur
  2. Perdarahan antepartum
  3. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim
  4. Asphixia intrauterin sampai kematian
  5. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
  6. Gestosis dan mudah terkena infeksi
  7. IQ rendah Dekompensaio kordis-kematian ibu
c. Saat inpartu
  1. Gangguan his primer dan sekunder
  2. Janin lahir dengan anemia
  3. Persalinan dengan tindakan tinggi :
  4. Ibu cepat lelah
  5. Gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif

d. Pascapartus
  1. Atonia uteri menyebabkan perdarahan
  2. Retensio plasenta :
  1. Plasenta adhesive
  2. Plasenta akreta
  3. Plasenta inkreta
  4. Plasenta perkreta
     3.Perlukaan sukar sembuh 
     4.Mudah terjadi febris peurperalis
     5.Gangguan involusi uteri
     6.Kematian ibu tinggi :a) Perdarahan
         a.Infeksi peurperalis
         b.Gestosis
 
B. Pola Makan
Pola makan sebelum hamil asal makan saja untuk mengisi perut yang lapar, tapi pada saat hamil kebiasaan ini sebaiknya ditinggalkan. Pola makan yang sehat bukan saja dalam pemilihan jenis makanan, termasuk juga jadwal. Didaerah pedesaan, sebagian besar makanan yang dikonsumsi, berasal dari sumber-sumber yang tinggi kandungannya seperti serelia/umbi-umbian. Jadi sejumlah makanan harus dimakan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Pemilihan makanan beraneka ragam. Studi tentang kelompok makanan yang diperlukan untuk pembinaan gizi baik dan pola makanan yang representatif untuk Indonesia, Filipina dan Muangthai memperlihatkan bahwa penduduk Asia Tenggara akan mendapat manfaat dari peningkatan konsumsi lemak dan minyak, dan makan lebih banyak kacang-kacangan, sayur-sayuran temtama yang berdaun hijau tua dan berwarna kuning tua, beberapa kali dalam satu minggu.
 
1. Pola Makan Untuk Ibu Hamil
Zat gizi juga diperlukan selama ibu mengandung, baik untuk pertumbuhan organ reproduksi ibu yang kuat maupun pertambuhan janin. Pertumbuhan janin dan kesehatan janin hampir sama sekali tergantung pada penyediaan zat gizi dari tubuh ibu yang hamil.
Ibu hamil membutuhkan zat gizi lebih banyak daripada yang diperlukan sebelum hamil. Seringkali di Asia Tenggara, ibu yang hamil tidak cukup makan makanan yang kaya akan protein. Studi tentang pola makan di Indonesia menunjukan bahwa makanan pokok merupakan penghasil kalori terbesar dari jumlah yang dimakan. Protein diperoleh terutama dari bahan nabati. Sayuran merupakan penyerta menu sehari-hari tetapi konsumsinya sangat bervariasi Banyak pantangan terhadap makanan yang dijumpai dalam masa kehamilan, yaitu beberapa jenis ikan, sayuran dan buah-buahan tertentu, daging kambing dan sebagainya untuk ibu.
Pola makan yang akan dibahas disini adalah pola makan untuk ibu hamil yang meliputi frekuensi makan, jenis makanan, jumlah makanan dan pemilihan makanan.
 
2. Frekuensi Makan
Ibu hamil harus sering makan untuk memenuhi kebutuhan makanan karena ibu hamil makan untuk dua orang, yaitu dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya. Makan 1 sampai 2 piring lebih banyak dari sebelum hamil, makan 4 sampai 5 kali sehari (Depkes dan Kesos RI, 2000:15 ).
Patuhi jadwal makan, yaitu makan makanan bergizi 3 kali sehari pada waktu yang tepat, yaitu sarapan, makan siang dan makan malam, dan 2 kali makan makanan selingan (Kasdu, Meilisari, Purwaningsih dalam Info Lengkap Kehamilan dan Persalinan, 2001:95).
 
3. Jenis Makanan
Jenis makanan berpengaruh dalam pemilihan macam lauk pauk untuk memperoleh keadaan gizi yang baik. Pengetahuan dasar tentang cara menyusun makanan sehari (menu) yang seimbang sangat diperlukan guna mendapat variasi dengan harga yang terjangkau tetapi memenuhi selera. Untuk memperoleh gizi yang baik tersebut, tidak perlu suatu pola makan tertentu yang harus ditaati, namun dengan diversifikasikan menu, taraf gizi baik akan dapat dicapai.

4. Jumlah Makanan
Kebutuhan fisiologi sewaktu hamil ialah energi, protein dan zat besi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta pertambahan besar organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Dengan demikan dapat dimengerti bahwa selama kehamilan kebutuhan makanan meningkat.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata yang dianjurkan per orang per hari khusus untuk ibu hamil disederhanakan dalam bentuk ukuran rumah tangga yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.2 Kebutuhan Makanan I bu Hamil Sehari-hari
Jenis makanan Jumlah
Nasi/Pengganti
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayuran
Buah-buahan 4-5 ½ Piring
4-5 Potong
2-4 Potong
2-3 Mangkok
3 Potong
  Sumber : Depkes dan Kesos RI (2000:7)

5. Pemilihan Makanan
Pemilihan makanan yang dimakan harus beraneka ragam dan bervariasi. Semakin bervariasi bahan makanan yang dikonsumsi, maka pemenuhan kebutuhan zat gizi semakin baik. Makanan yang dikonsumsi sehari-hari tergantung pada pemilihan makanan yang dapat mempengaruhi kandungan zat gizi makanan yang masuk kedalam tubuh ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil harus memakan makanan yang merupakan sumber dari zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi sumber karbohidrat, sumber protein, sumber lemak, sumber mineral terutama zat besi dan sumber vitamin terutama vitamin C. Untuk sumber-sumber bahan makanan akan dibahas di gizi seimbang dalam kehamilan.
 
C. Kategori Pola Makan
Pola makan pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga katagori, yaitu rendah, sedang dan tinggi dengan tingkatan absorpsi zat besi masing-masing 5% (FAO/WHO, 1989).
Pola menu yang tergolong rendah absorpsi zat besinya (5%), menrpakan pola menu yang hanya terdiri dari nasi atau umbi-umbian dengan kacang-kacangan dan sedikit Vitamin C. Sebaiknya menu makanan ini lebih banyak terdiri dari bahan makanan yang mengandung fitat, serat, poliphenol, bekatul dan lain-lain, yang menghambat absorpsi zat besi. Tipe makanan ini merupakan ciri spesitik yang bisa dikonsumsi oleh keluarga-keluarga dengan sosio-ekonomi rendah seperti di negara-negara berkembang.
Menu makanan yang tergolong bioavailabilitas zat besi sedang, biasanya terdiri dari nasi, roti, umbi-umbian atau jagung, sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta sering ada daging atau ikan atau ayam, walaupun jumlahnya tidak banyak. Menu makanan yang tergolong rendah dapat ditingkatkan menjadi sedang asalkan ada bahan makanan hewani didalamnya. Demikian pula menu makanan yang tinggi bioavailabilitas zat besinya dapat berubah menjadi sedang kalau secara rutin meminum atau memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat inhibitor seperti teh atau kopi.
Penilaian pola makan biasanya menggunakan riwayat diet 24 jam. Untuk lebih lengkap, dapat dinilai konsumsi makanan seseorang selama lebih dari tiga hari atau selama satu minggu (Kozer, 1991 : 1008).
 
D. Gizi Seimbang dalam Kehamilan
Masa kehamilan terdapat perubahan pada selunrh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia internal dan eksternal juga pada payudara. Sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Hormon Samatomammotropin, estrogen dan progesterone mempunyai Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain sebagai berikut (Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I STIKes. Respati Tasikmalaya) :
 
1. Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil Basal Metabolic Rate (BMR) meninggi, system endokrin juga meningkat dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR mengingkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami penurunan dari 155 mEq perliter menjadi 145-147 mEq perliter yang disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan minera yang diperlukan janin. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran hidrat khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.
Protein diperlukan sekali dalam kehamilan badan, alat kandungan mamae dan untuk janin. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gram protein setiap kg BB dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hormon Somatomammotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak dan mamae. Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 mg.
Kalsium yang dibutuhkan janin untuk pembentukan tulang¬-tulangnya sebesar 30-40 gram. Ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5 sampai 2,5 gram kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gram kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil sehingga cukup untuk pertumbuhan janin, tanpa menggangu kalsium ibu.
 
2. Darah dan Pembekuan Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas 2 bagian. Bahan inter seluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur¬unsur padat, yaitu sel darah. Beberapa perubahan peredaran darah:
a. Volume darah
Volume darah sernakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30%, sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
b. Sel Darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000 per ml dan produksi trombosit pun meningkat. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi.
Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada triwulan pertama sedangkan fibrinogen meningkat pada post partum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboplebitis.
 
3. Pernafasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
 
4. Persyarafan
Inervasi Pelvis
a. Inervasi pada otot-otot superficial dasar pelvis plexus
Inervasinya berasal dari segmen ketiga dan keempat sakralis dan plexus pudendus.
b. Inervasi otot-otot profundal dasar pelvis
Inervasinya berasal dari nervus sakralis ketiga dan keempat, nervus sakralis kelima dan nervus coxygeus melewatinya tetapi tidak menginervasinya.
c. Inervasi dari corpus perinealis
Diinervasi dari cabang-cabang perineal nervus pundendus
d. Inervasi dari uterus
Syaraf-syaraf uterus dipengaruhi oleh serat syaraf simpatis maupun parasimpatis menuju ke ganglion cervicale dari frenkenhauser yang terletak di pangkal ligamen sacrouternum. Kontraksi pada dinding uterus bersifat autonom, tidak memerlukan rangsangan syaraf pusat hanya mengkoordinar kontraksi.

E. Zat Gizi dan Sumber Zat Gizi untuk Ibu Hamil
Selama kehamilan, terjadi perubahan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan metabolisme ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil yang meningkat dan kebutuhan janin yang sedang tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak hampir semua zat gizi dibanding dengan wanita tidak hamil. Adapun kebutuhan zat gizi dan sumber zat gizi untuk ibu hamil menurut Dini Kasdu, Mila, Meiliasari dan Retno Purwaningsih dalam Info Lengkap Kehamilan dan Persalinan (2001:86-92) sebagai berikut :
 
1. Kebutuhan Karbohidrat
Zat gizi ini penting untuk memenuhi gizi seimbang. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi.
Menurut Glade B. Curtis MD., EAACOG dalam Your Pregnancy Afier 30 Years menyebutkan, bahwa tidak ada satu rekomendasipun yang mengatur berapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun, beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat. Jadi, ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori.
Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya, juga kentang, umbi dan jagung. Namun, karena tidak semua sumber karobhidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat. Misalnya sumber karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang mengandung banyak gula, seperti cake, dan permen. Sedangkan karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti gandum, kentang, serelia atau padi-padian yang tidak digiling. Jenis ini mengandung serat dan cukup kalori. Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi. Mengkonsumsi cukup karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit.
 
2. Kebutuhan Protein
Protein penting untuk ibu dan bayinya. Karena protein berfungsi sebagai pembentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Tambahan protein tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin, yaitu pertumbuhan jaringan otak, otot, kulit, rambut, kuku dan perkembangan janin. Selain itu protein juga dibutuhkan untuk pembentukan semua bahan pengatur, seperti hormone dan enzim - enzim ibu dan janin. Oleh karena itu ibu hamil disarankan untuk memperoleh tambahan protein minimal sebanyak 12 gram per hari dari kebutuhan sebelum hamil, yaitu sekitar 6O gam/hari.
Bahan makanan sumber protein hewani adalah daging sapi, ikan, unggas, bahan makanan sumber protein nabati adalah kacang-kacangan seperti tahu, tempe, oncom dan selai kacang mengkonsumsi bahan makanan kaya protein secara bervariasi. Selain itu karena protein yang berasal dari ternak juga kaya dengan lemak, maka seimbangkan asupan protein hewani dan nabati. Pilih bahan makanan protein hewani yang berlemak rendah.
 
3. Kebutuhan I,emak
Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan serta perkembangan system syaraf janin. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh sampai kurang mengkonsumsi lemak tubuh. Sebaliknnya, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi selrari. Bila hal ini sudah dilakukan maka sebenarnya sudah dapat memenuhi kebutuhan lemak tubuhnya. Pilihan jenis lemaknya yaitu yang mengandung asam lemak esensial (ALE). Lemak ini tidak dapat dibuat tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Asam lemak esensial adalah asam lemak linoleat, yaitu suatu asam lemak tidak jenuh, Omega 3. Turunan asam lemak Omega 3 adalah DHA (Asamdokosaheksaenoat) yang mempunyai peran penting antara lain pada tumbuh kembang jaringan syaraf dan retina. Sedangkan bahan makanan sumber asam lemak Omega 3 antara lain kacang-¬kacangan dan hasil olahannya, serta jenis ikan laut lainnya, terutama ikan laut dalam. Asam lemak esensial lainnya adalah asam lemak Omega 6. Turunan asam lemak Omega 6 adalah asam arakhidonat yang penting untuk otak janin dan jaringan lainnya. Bahan makanannya antara lain kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya.
 
4. Kebutuhan Vitamin
a. Vitamin A
Vitamin A berfiungsi untuk membantu proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati. Sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu kuning, bayam, kangkung, dan buah-buahan berwarna kemerah-merahan.
b. Vitamin B
Vitamin BI (Tiamin), B2 (Riboflavin), dan B3 (Niasin) dibutuhkan untuk membantu metabolisme energi. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi mual dan muntah. Vitamin B12 penting bagi perkembangan sistem syaraf janin dan pematangan sel darah merah. Sumber vitamin B adalah hasil ternak dan hasil olahannya, seperti daging, hati, telur, keju, susu, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.
c. Vitamin C
Asupan vitamin C dapat mencegah anemia berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu untuk membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stres, sarta membantu penyerapan zat besi. Vitamin ini dibutuhkan setiap hari dan hanya sedikit disimpan dalam tubuh.
Ibu hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70 mg perhari. Sumber vitamin C adalah buah dan sayuran segar, antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam, kol, brokoli dan tomat.

5. Mineral
a. Kalsimn
Kalsium dibuthkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil, yaitu sekitar 900 mg. Sumber kalsium adalah susu dan produk susu lainnya, seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil, dan kacang-kacangan.
b. Zat Besi
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah, sehingga bisa menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ibu hamil. Selain itu jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembannya. Asupan zat besi ini harus ditambah selama hamil sebanyak 20 mg per hari. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil dan tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Untuk memenuhi kekurangan tersebut ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 45-50 mg/hari. Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti dan serelia. Besi nonheme yang harus dikonsumsi bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
 
F. Biomedis Ibu
1. Umur
Menurut penelitian Waliman (2005:15) umur seorang perempuan yang sedang hamil sebaiknva tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau yang lebih dari 35 tahun beresiko tinggi untuk hamil. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam 3 hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental, emosi dan psikologi dan kesiapan sosial-ekonomi. Secara umum seorang perempuan disebut slap secara fisik jika ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun, ketika tubuhnya berhenti tumbuh sehingga usia 20 tahun dapat dijadikan pedoman kesiapan fisik.
Remaja dimungkinkan untuk menikah pada usia dibawah 20 tahun sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan No.l Tahun 1979, yang menyebutkan minimal usia menikah bagi perempuan adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 18 tahun. Tetapi perlu diingat bahwa perempuan yang belum mencapai usia 20 tahun, sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik. Karena tubuhnya belum berkembang secara maksimal, sehingga perlu dipertimbangkan hambatan yang akan terjadi antara lain : Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya terenasuk kontrol kehamilan. Ini berdampak pada meningkamya resiko kehamilan. Bahaya yang ditimbulkan diantaranya adalah anemia. Selain itu tingginya resiko anemia pada golongan umur ini

Minggu, 08 Juli 2012

Transfusi Darah

Teliti dan Cermat Sebelum Memutuskan

Transfusi darah tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat dan hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/kurang atau terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi.
Darah termasuk salah satu organ tubuh yang sangat penting dalam mempertahankan homeostasis. Kekurangan organ ini sama halnya apabila kita kehilangan organ tubuh penting yang lain. Oleh karenanya, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan ini. Secara definisi, transfusi darah adalah tindakan memasukkan darah atau komponennya yang hilang ke dalam sistem pembuluh darah seseorang untuk tujuan pengobatan. Transfusi darah ini hanya merupakan pengobatan simptomatik karena darah atau komponen darah yang ditransfusikan hanya dapat mengisi kebutuhan tubuh tersebut untuk jangka waktu tertentu tergantung pada umur fisiologi komponen yang ditransfusikan; walaupun umur eritrosit adalah 120 hari namun bila ditransfusikan pada orang lain maka kemampuan transfusi tadi mempertahankan kadar hemoglobin dalam tubuh resipien hanya rata-rata satu bulan. Oleh karena itu, saat ini transfusi darah cenderung memakai komponen darah disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan akan sel darah merah, granulosit, trombosit, dan plasma darah yang mengandung protein dan faktor-faktor pembekuan. Tindakan ini memerlukan suatu pedoman pemberian mengingat tindakan transfusi darah ini bukanlah tindakan tanpa risiko sehingga efek samping transfusi dapat diturunkan seminimal mungkin.
Sampai saat ini dikenal dua jenis transfusi yang lazim dilakukan yaitu allotransfusi, bahan transfusi berasal dari darah orang lain dan autotransfusi, bahan transfusi berasal dari darah resipien sendiri. Pada autotransfusi darah dapat diperoleh dengan 3 cara. Darah diambil dari resipien sendiri tiap minggu lalu minggu berikutnya ditranfusikan kembali diikuti pengambilan dan penyimpanan dalam jumlah lebih banyak (cara Leaffrog). Cara kedua Infra Operative Deposite ialah darah diambil sebelum operasi dan diganti dengan koloid; pasca operasi darah yang diambil ditransfusikan kembali. Cara yang lebih berbahaya ialah cara Infra Operative Salvage yakni darah dalam rongga dada/abdomen diisap, disaring kemudian ditransfusikan kembali. Dikatakan berbahaya sebab cara ini memiliki komplikasi berupa emboli dan koagulopati.

Komponen Darah dan Indikasi

Lansteiner, seorang perintis transfusi mengatakan bahwa transfusi darah tidak boleh diberikan,kecuali manfaatnya melebihi resikonya. WHO pun memberikan pedoman, disebutkan bahwa transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat dan hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilang/kurang atau terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi. Kondisi yang memungkinkan tersebut antara lain anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan, anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan dengan cara lain, gangguan pembekuan darah karena defisiensi komponen dan plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat lagi diberikan plasma pengganti atau larutan albumin.
Kasus anemia sebagai contohnya, transfusi layak diberikan jika pasien menunjukkan tanda Oxigen Need yaitu rasa sesak, mata berkunang, berdebar (palpitasi), pusing, gelisah atau Hb <6 gr/dl. Pemberian sel darah merah pekat (PRC), sering digunakan apabila kadar Hb kurang dari 6 gr% sebagai indikasi mutlak, dan hampir tidak diperlukan bila Hb lebih dari 10 gr% dan kalau kadar Hb antara 6-10gr%, maka transfusi sel darah merah diberikan atas indikasi keadaan oksigenasi pasien. Hal yang perlu diingat bahwa kadar Hb bukanlah satu-satunya parameter, tetapi harus diperhatikan pula faktor-faktor fisiologi dan resiko pembedahan yang mempengaruhi oksigenasi pasien tersebut. Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat diatasi dengan cairan elektrolit saja. Kehilangan lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan transfusi jika Hb<8 gr/dl. Habibi dkk memberikan petunjuk bahwa dengan pemberian satu unit PRC akan meningkatkan hematokrit 3-7%.
Jika Hb sebagai parameternya, berikut ini yang harus diperhatikan sebagai indikasi antara lain kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml, hemoglobin < 8 gr/dl, hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama (misalnya emfisema atau penyakit jantung iskemik), hemoglobin <10 gr/dl dengan darah autolog, hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator. Dapat dikatakan pula jika Hb sekitar 5 dikategorikan critical, Hb sekitar 8 adalah tolerable dan Hb sekitar 10 adalah optimal. Transfusi mulai diberikan pada saat Hb critical dan dihentikan setelah mancapai batas tolerable atau optimal.
Keuntungan menggunakan PRC dibandingkan dengan darah jenuh ialah kenaikan Hb dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan, mengurangi kemungkinan penularan penyakit, mengurangi kemungkinan reaksi imunologis, volume darah yang diberikan lebih sedikit sehingga kemungkinan overload berkurang dan komponen darah lainnya dapat diberikan pada pasien lain. Sekedar mengingatkan mengenai rumus pemberian PRC = ∆ Hb x 3 x BB.
Transfusi suspensi trombosit bertujuan untuk menaikkan kadar trombosit darah. Dosis suspensi trombosit yang diperlukan kira-kira 50 ml suspensi trombosit menaikkan kadar trombosit 7500-10.000/mm pada resipien yang beratnya 50 kg. Suspensi trombosit diberikan pada penderita trombositopenia bila didapat perdarahan, untuk mencegah perdarahan pada keadaan bila kadar trombosit < 35.000/mm (disertai erosi) atau < 15.000/mm (tanpa erosi).
Transfusi dengan suspensi plasma beku (Fresh Frozen Plasma) yang dibekukan mengandung sebagian besar faktor pembekuan disamping berbagai protein yang terdapat di dalamnya. Karena itu, selain untuk mengganti plasma yang hilang dengan perdarahan dapat dipakai sebagai pengobatan simptomatis akibat kekurangan faktor pembekuan darah. Fresh Frozen Plasma (FFP) tidak digunakan untuk menobati kebutuhan faktor VIII dan faktor IX (hemophilia). Untuk hal tersebut digunakan plasma Cryoprecipitate. Pada transfusi dengan FFP biasanya diberikan 48 kantong tiap 68 jam bergantung kebutuhan. Sementara itu, transfusi dengan darah penuh (whole blood) diperlukan untuk mengembalikan dan mempertahankan volume darah dalam sirkulasi atau mengatasi renjatan.

Teknik

Transfusi merupakan tindakan yang dapat berakibat fatal. Berikut ini adalah persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Perhatikan keadaan sirkulasi hemodinamik pasien agar tidak terjadi gagal jantung atau edema paru. Dari data tekanan darah dan nadi itu dapat diperkirakan hebatnya perdarahan atau kekurangan volume darah pasien. Pada anemia kronik dan gagal jantung kecepatan transfusi pada dasarnya diusahakan tidak melebihi 2 ml/kgBB/jam. Periksa sekali lagi sifat dan jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan penderita. Pasang infus dengan jarum besar ukuran 16-18 karena jarum yang terlalu kecil (ukuran 23-25) dapat menyebabkan hemolisis.
Transfusi dilakukan dengan transfusi set yang memiliki saringan untuk menghalangi bekuan fibrin dan partikel debris lainnya. Transfusi set baku memiliki saringan dan ukuran pori-pori 170 mikron. Pada keadaan normal, sebuah transfusi set dapat digunakan untuk 2 sampai 4 unit darah. Waktu mengambil darah dari lemari es, perhatikan plasmanya. Jika ada tanda-tanda hemolisis (warna coklat hitam keruh) jangan diberikan. Darah yang belum akan ditransfusikan harus tetap di dalam lemari es.
Sebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 50-100 ml NaCl fisiologik. Jangan menggunakan larutan lain karena dapat merugikan. Larutan dekstrose dan larutan garam hipotonik dapat menyebabkan hemolisis. Ringer laktat atau larutan lain yang mengandung kalsium akan menyebabkan koagulasi. Jangan menambahkan obat apapun ke dalam darah yang ditransfusikan. Obat-obatan memiliki pH yang berbeda sehingga dapat menyebabkan hemolisis, lagipula bila terjadi reaksi transfusi akan sulit untuk menentukan apakah hal itu terjadi akibat obat atau akibat darah yang ditransfusikan.
Interval pemberian transfusi juga disesuaikan dengan umur atau lamanya komponen darah yang ditransfusikan. Misalnya faktor VII hanya dapat bertahan sementara 47 jam sehingga pemberiannya harus setiap 48 jam. Trombosit hanya bertahan 12 hari sehingga pada kasus yang memerlukan trombosit dan produksinya yang tidak adekuat, transfusi diberikan tiap 12 hari.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul akibat transfusi darah atau komponennya, dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu reaksi imunologis, reaksi nori imunologis, dan penularan penyakit. Reaksi imunologis terjadi pada 1:6000 kasus, dapat bervariasi mulai dari urtikaria akibat reaksi imunologis terhadap plasma, demam akibat reaksi imunologis ringan terhadap protein plasma dan lekosit sampai dengan reaksi imunologis hebat dengan renjatan akibat transfusi dengan eritrosit yang tidak cocok golongan imunologisnya (incompatible). Pada pasien sadar ditandai oleh demam, menggigil,nyeri dada-panggul dan mual. Pada pasien dalam anestesi ditandai oleh demam, takikardi tak jelas asalnya, hipotensi, perdarahan merembes di daerah operasi, syok, spasme bronkus, dan selanjutnya Hb-uria, dan ikterus. Jika transfusi < 5% volume darah, reaksi tak begitu gawat.
Reaksi non-imunologis dapat diakibatkan oleh penimbunan cairan yang memiliki batas kemampuan tubuh (overload), adanya kadar antikoagulan yang berlebihan yang berasal dari darah donor, gangguan metabolik (kadar K' tinggi, asam sitrat tinggi), sampai dengan perdarahan akibat adanya defisiensi faktor pembekuan yang tidak ada pada darah donor dan kadar antikoagulan yang tinggi pada darah donor.
Berbagai mikroorganisme dapat ditularkan melalui transfuse, antara lain hepatitis, stafilokokus, sifilis, malaria, virus seperti CMV, EDV sampai dengan HIV. Penularan virus HIV melalui transfusi telah banyak dilaporkan antara lain oleh Allani (1987), Alter (1987) dan Allen (1987). Risiko tertular oleh HIV akibat transfusi dengan darah donor yang mengandung HIV amat besar yaitu lebih dari 90%; artinya bila seseorang mendapat transfusi darah yang terkontaminasi HIV, maka dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan akan menderita infeksi HIV sesudah itu.
Pada mulanya prevalensi transmisi melalui transfusi darah cukup tinggi di Amerika Serikat dan di Eropa Barat, karena itu penyaringan terhadap HIV merupakan tindakan rutin di belahan dunia tersebut. Di Indonesia penyaringan terhadap HIV sebagai prasyarat transfusi belum dapat dilaksanakan mengingat terbatasnya dana yang tersedia. Pemberian transfusi darah maupun komponen-komponennya atas indikasi yang tepat merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan penularan HIV melalui transfusi.
Pemberian transfusi darah pada 100ml pertama diberikan perlahan-lahan untuk meninjau kemungkinan terjadi reaksi transfusi. Hati-hati apabila pasien mulai mengalami demam. Jika benar terjadi, penganggulangannya ialah stop transfusi segera, naikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid, jika perlu tambahan vasokonstriktor, inotropik sambil diberikan oksigen 100%. Obat-obatan yang harus diberikan antara lain diuretik manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg, antihistamin, steroid dosis tinggi. Jika perlu exchange transfusion kemudian periksa analisa gas dan pH darah.
Pemberian transfusi darah masif adalah pemberian darah yang dengan volume melebihi volume darah pasien dalam waktu 24 jam. Komplikasi yang mungkin terjadi ialah koagulopati berupa trombositopenia atau turunnya faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Trombositopenia terjadi setelah transfusi darah simpan lama lebih dari 80 ml/kgBB. Hal ini diatasi dengan pemberian trombosit bila jumlah trombosit <50.000/mm3 atau memberi unit darah utuh segar setiap transfusi 4 unit darah simpan. Turunnya faktor koagulasi labil faktor V dan faktor VIII dapat diatasi dengan pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit WB/PRC.
Komplikasi lainnya berupa keracunan sitrat dan hiperkalemia. Tubuh memiliki kemampuan yang besar untuk metabolisme sitrat, kecuali pada keadaan shock, penyakit hati dan lanjut usia. Pada kasus ini dapat diberikan Calcium Glukonas 10% 1 gram IV pelan-pelan setiap telah masuk 4 unit darah. Sementara itu, kalium dalam darah simpan 21 hari dapat naik setinggi 32 mEq/L, sedangkan batas dosis infus kalium adalah 20 mEq/jam. Hiperkalemia menyebabkan aritmia sampai fibrilasi ventrikel/cardiac arrest. Untuk mencegah hal ini diberikan Calsium Glukonas 5 mg/kgBB I.V pelan-pelan. Maksud pemberian kalsium disini karena kalsium merupakan antagonis terhadap hiperkalemia.
Bagi pasien dengan perdarahan hebat, waktu yang diperlukan untuk uji silang lengkap terlalu lama atau tidak tersedia darah dengan golongan yang sama. Kondisi ini disebut transfusi sangat darurat. Pilihan yang dapat diberikan adalah PRC golongan O tanpa uji silang (donor universal). Jika PRC O tidak ada, untuk resipien AB dapat diberikan golongan A atau B. Pasien bukan golongan O yang sudah mendapat transfusi O sebanyak > 4 unit, jika perlu transfusi lagi dalam jangka 2 minggu, masih harus tetap diberi golongan O, kecuali telah dibuktikan bahwa titer anti A dan anti-B nya telah turun <1/200. Berbeda dengan di Barat, hampir seluruh populasi Indonesia Rhesus (+) maka semua unit O dapat digunakan.
Jika dibutuhkan jumlah darah yang banyak dalam waktu singkat, darah harus ditransfusikan dalam keadaan hangat. Menghangatkan darah ialah dengan air hangat pada suhu 37-39 oC agar eritrosit tidak rusak. Pada 100 ml pertama pemberian darah lengkap hendaknya diteliti dengan hati-hati dan diberikan perlahan-lahan untuk kemungkinan deteksi dini reaksi transfusi. Transfusi set mengalirkan darah 1 ml dalam 20 tetes. Laju tercepat yang bisa tercapai adalah 60 ml permenit. Laju transfusi tergantung pada status kardiopulmoner resipien. Jika status kardiopulmoner normal, maka dapat diberikan 10-15 ml/kgBB dalam waktu 2-4 jam. Jika tidak ada hemovolemia maka batas aman transfusi adalah 1 ml/kgBB/jam (1 unit kurang lebih 3 jam) atau 1000 ml dalam 24 jam. Tetapi jika terdapat gagal jantung yang mengancam maka tidak boleh ditransfusikan melebihi 2 ml/kgBB/jam. Karena darah adalah medium kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh melewati 5 jam karena meningkatnya resiko proliferasi bakteri. Kasus-kasus dengan perdarahan yang hebat kadang-kadang dibutuhkan transfusi yang cepat sampai 6-7 bag dalam setengah jam. Setelah sirkulasi tampak membaik dikurangi hingga 1 bag tiap 15 menit.

Memutihkan Zona Miss V

Area lipatan pangkal paha memang sering kali berwarna lebih gelap dari bagian tubuh yang lainnya. Bagi beberapa orang, kondisi ini sering kali dirasa mengganggu secara penampilan.

Ya, warna gelap di lipatan pangkal paha ini bisa terjadi karena berbagai faktor, demikian menurut dokter Erawita Moegni, SpKK, spesialis kulit dari Clinique Suisse-Jakarta. Kondisi yang tidak menyenangkan ini, antara lain, disebabkan faktor hormonal maupun akibat iritasi pada lipatan pangkal paha yang meninggalkan pigmentasi berlebih.

Masalah kehitaman pada area lipatan paha ini sering ditemukan pada wanita dengan berat badan berlebih. Resistensi insulin yang kerap terjadi pada wanita dengan berat badan berlebih memicu warna lebih gelap pada area lipatan.

Bila kehitaman disebabkan berat badan berlebih, sebaiknya dilakukan diet terlebih dahulu. Setelah berat badan ideal, kemudian dapat dilakukan perawatan pemutihan.

Perawatan pemutihan bisa dimulai dengan menggunakan whitening agent berupa krim yang mengandung asam glicolic, arbutin, ataupun hidroquinon.

Penggunaan whitening agent biasanya juga dikombinasi dengan krim tretinoin yang bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel kulit. Krim-krim ini digunakan 3-4 minggu sebelum perawatan selanjutnya. Selain mengurangi gradasi area intim yang menghitam, juga sebagai pengondisian kulit lipatan. Tujuannya agar area lipatan yang berkulit tipis itu tidak mudah iritasi bila dilakukan perawatan yang sifatnya lebih radikal.

Perawatan selanjutnya dengan mikrodermabrasi pada area yang menghitam tersebut. Tentu saja dengan menggunakan tip yang lebih kecil agar fleksibel mencapai area intim yang tersembunyi. Mikrodermabrasi bisa dilakukan 2-3 minggu sekali sembari tetap menggunakan perawatan menggunakan krim.

"Biasanya mikrodermabrasi dilakukan 4 kali dalam 1 paket perawatan. Setelah selesai 1 paket perawatan, biasanya sudah terlihat hasilnya," ungkap dokter Era.

Bila perawatan dirasa masih kurang maksimal, dapat dilakukan mikrodermabrasi lagi sesuai kebutuhan. Namun, bila dirasa sudah cukup, perawatan krim bisa diteruskan hingga beberapa minggu kemudian.

Untuk perawatan pranikah, dokter Era menyarankan untuk mempersiapkan perawatan minimum 1-2 bulan sebelum hari H. Walaupun, menurut dokter Era, ini juga belum tentu bisa memberi hasil maksimal.

"Yang terpenting, upayakan agar berat badan cukup ideal serta tak menggunakan pakaian dalam terlalu ketat ataupun berkaret kencang," pungkas dokter Era mengingatkan.

Sabtu, 07 Juli 2012

Glaukoma

Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan saraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.

Glaukoma juga dijuluki “sneak thief of sight” karena hilangnya penglihatan biasanya terjadi secara bertahap selama jangka waktu lama dan sering diketahui hanya pada saat penyakit ini sudah cukup parah.

Penyakit glaukoma sangat jarang menunjukan gejalanya pada tahap awal dan penderita glaukoma kadang-kadang akan mengetahui hilangnya sebagian sekeliling penglihatan atau penglihatan kejernihan warna yang berkurang pada saat memeriksakan diri.

Penyebab Glaukoma

Glaukoma disebabkan peningkatan tahanan aliran keluar cairan humor aqueous melalui jaring-jaring trabekuler, kanalis schlemm, dan sistem vena episkleral. Pori-pori trabekula dapat tersumbat oleh setiap jenis debris, darah, pus, atau bahan lainnya. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran. Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan.

Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati. Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu di ikuti oleh lapang pandang sentral.

Selain penjelasan diatas, penyebab Glaukoma dapat antara lain adalah karena:
  1. Keturunan (genetis) yang berperan 30-40 persen
  2. Kelainan anatomi, karena sudut mata terlalu sempit sehingga tekanan mata menjadi tinggi.
  3. Trauma
  4. Faktor Usia
  5. Komplikasi operasi di mata.
Setidaknya ada 4 jenis Glaukoma, yaitu:
  1. Glaukoma Sudut Terbuka
  2. Glaukoma Sudut Tertutup
  3. Glaukoma Kongenitalis
  4. Glaukoma Sekunder.
Penyebab keempat jenis glaukoma diatas, ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif. Penyakit Glaukoma bisa menyebabkan kebutaan.

Pencegahan

Pemeriksaan mata secara teratur dan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan penglihatan akibat glaukoma. Menyehatkan mata melalui asupan vitamin , mineral dan nutrisi adalah alternatif yang patut diperhatikan . Kekurangan vitamin, mineral serta nutrisi yang penting bagi kesehatan mata dapat menyebabkan penyakit mata seperti glaukoma, katarak , dan degenerasi makula .

Cukupi kebutuhan nutrisi Anda sebagai berikut agar kondisi penglihatan tetap terjaga.
  • Beta-Carotene
  • Bioflavonoids
  • Omega-3
  • Lutein dan Zeaxanthin
  • Selenium
  • Vitamin A
  • Vitamin C
  • Vitamin E
  • Zinc