Jumat, 08 Juni 2012

SAMPLING (PENGAMBILAN DARAH)

ini nih yang serinng ditakuti sama pasien kalo suruh check up, padahal kan ga semua keluhan harus diambil darahnya. dan inilah saatnya tenaga pencabut adrenalin beraksi,
pengambilan darah untuk sampel pasien atau sering disebut sampling, dapat dilakukan 2 cara, secara kapiler dan secara vena, untuk darah kapiler cukup diambil di jari jari tangan (jadi pasien gag usah takut sama jarum suntik yang gede itu), kalau darah vena (baru boleh takut), diambil di atas siku, (hmm,dialiran vena yang biasanya berwarna ijo itu lho). untuk jumlah pengambilan darah, tergantung dengan jumlah pemeriksaan yang akan dijalankan.




HEMATOKRIT

Nilai hematokrit merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain.
Hematokrit dapat dihitung dengan mengambil sampel darah pada jari tangan atau diambil langsung pada vena yang terletak pada lengan.
Sel darah merah yang terdapat dalam sampel kemudian diendapkan dengan cara memutarnya menggunakan alat sentrifugal. Endapan ini kemudian di presentasekan dengan jumlah keseluruhan dari darah yang terdapat dalam tabung, nilai inilah yang dinamakan nilai hematokrit. (blog dokter)
hematokrit dnilai dalam persen (%), yang artinya jumlah eritrosit dalam 100 ml darah, misalnya didapatkan nilai hematokrit ada 45% artinya ada 45 ml eritrosit dalam 100 ml darah.


LED (Lajuan Endap Darah)

Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) yang juga disebut kecepatan endap darah (KED) atau laju sedimentasi eritrosit adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Sebagian ahli hematologi, LED tidak andal karena tidak spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang menyebabkan temuan tidak akurat. (laboratorium kesehatan)
prosedur pemeriksaan dengan metode westergreen (lebih sering digunakan) : 


sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.
Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.
Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.
Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.

nilai normal LED untuk pria adalah 0-10 mm/jam, dan untuk wanita 0-15 mm/jam ,(ctt: nilai normal berbeda pada setiap sumber, terutama dosen)






KADAR HB (hemoglobin)

Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Orang dengan kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan istilah anemia. Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Demikian pula halnya dengan nilai hematokrit. <

0 komentar:

Posting Komentar