Minggu, 08 Juli 2012

REAKSI TRANSFUSI

DEFINISI :
Semua kejadian yang tidak menguntungkan penderita, yang timbul selama atau setelah transfuse, dan memang berhubungan dengan transfuse tersebut.
PEMBAGIAN

I. REAKSI TRANSFUSI SEGERA : (< 24 Jam) 1. Reaksi transfusi Haemolitik. 2. Reaksi transfusi Panas non Haemolitik. 3. Reaksi transfusi oleh karena Darah Tercemar. 4. Reaksi transfusi Allergie. 5. Reaksi transfusi Perdarahan Abnormal. 6. Reaksi transfusi Gagal Jantung. 7. Reaksi transfusi Gagal Paru. 8. Reaksi transfusi Keracunan. 9. Reaksi transfusi Thrombophlebitis. II. REAKSI TRANSFUSI LAMBAT : ( > 24 Jam)
1. Reaksi transfuis Haemolitik Lambat.
2. Penularan penyakit : Malaria, Hepatitis, HIV, dsb;
3. Haemosiderosis / Haemokromatosis.

1. Reaksi Transfusi Haemolitik Segera (RTHS) :
Pada reaksi terjadi perusakan sel darah merah setelah / selama transfusi
 
jenisnya :
A. Perusakan Sel Darah Merah Intravaskulair.
Biasanya disebabkan oleh ABO incompatibilitas.
Gejalanya yang terjadi biasanya nyata dan segera.
B. Perusakan Sel Darah Merah Extravaskulair.
Biasanya disebabkan oleh Rh incompatibilitas atau kwalitas darah yang jelek
Gejala yang timbul adalah minimal tidak nyata dan lambat.
Gejala yang khas adalah : icterus yang timbul 3-5 jam post transfusi
Gejala :
• Panas pada lengan yang ditransfusi
 Mengigil
à• Suhu tubuh yang meningkat.
 nyeri dada.
à• Sesak nafas
• Nyeri di daerah lumbal.
• Rasa mual / muntah
 tekanan darah menurun.
à• Shock
 Haematuri
à• Terjadi perdarahan yang abnormal
 Mati.
à Gagal Ginjal à• Produksi urine menurun

 ingat RTHS bila :
àApabila penderita berada dalam pembiusan :
• Hipotensi yang tidak sesuai perdarahan.
 DIC
à• Terjadi perdarahan yang abnormal
• Terdapat Hemoglobinuria.

Pemeriksa Laboratorium : Anemia, Lekopheni, Thrombopheni,
 
Hb Plasma Meningkat, Bilirubin meningkat,
 
Fibrinogen menurun, dan terjadi Hb uri.

Tindakan :
 infuse NacI 0.9%
à• STOP Transfusi
• Observasi tensi, Nadi, Respirasi
• Bila timbul demam beri anti piretik.
• Bila terjadi Shock berikan DOPAMIN drip, intravena
 Diuretika.
à• Berikan Lasix, Furosemid.
• Periksakan Faal Hemostasis.
• Periksakan sample darah penderita & donor ke laborat.
• Consult dokter.


2. Reaksi Panas Non Haemolitik :
Reaksi ini paling sering terjadi
Gejala biasanya timbul ½ - 3 jam post transfusi, berupa :
 Menggigil
à• Suhu tubuh meningkat
• Muntah muntah
• Nyeri yang hebat pada kepala / otot.
Tindakan :
 infuse NaCI 0.9 %
à• STOP Transfusi
• Beri anti piretik
 boleh dicoba lagi atau ganti darah yang
à• Bila panas badan menurun  
lain.

3. Reaksi Transfusi Karena darah Tercemar :
Kuman yang mencemari darah adalah : Coliforn, Pscudomonas. Biasanya kedua
 
kuman ini menghasilkan endotoxin.
Kontaninasi dapat terjadi oleh karena :
• Waktu sampling darah.
• Pemakaian Antikoagulant yang kurang steril.
 tidak mati waktu dipanaskan.
à• Kuman yang tahan panas

Gejala yang timbul :
 Menggigil.
à• Panas badan
• Bila berat penderita jatuh kedalam Shock.

Tanda tanda darah yang tercemar :
• Berwarna biru kehitaman.
 terjadi hemolisa
à• Batas sel dan serum tidak jelas
 serum jadi merah
à• Bila dikocok perlahan
 DIC.
à• Tampak bekuan darah kecil kecil

Tindakan :
 infuse NaCi 0.9 %
à• STOP Transfusi
• Beri antibiotic
• Beri Kortikosteroid bila perlu

4. Reaksi Transfusi Karena Allergie :
Biasanya terjadi kerena adanya allergen di dalam darah donor.
 
Gejala yang timbul :
• Ringan : urtikaria ( gatal – gatal )
 Shock
à• Berat : Sesak nafas, Cyanosis, Hypotensi

Tindakan :
 infuse Naci 0.9%.
à• STOP Transfusi
• Beri antihistamin.
• Beri kortikosteroid bila perlu.
• Bila terjadi lharynk oedem berikan adrenaline.

5. Reaksi Transfusi Peredarahan Abnormal :
Reaksi transfusi ini biasanya disebabkan oleh reaksi transfusi hemolitik segera yang selanjutnya mengalami DIC dan adanya dilusi factor pembekuan darah.
Tindakan :
 infus NaCI 0,9 %
à• STOP Transfusi
• Bila terjadi DIC beri Heparin
• Bila disebabkan dilusi factor pembekuan darah, beri plasma beku segar / darah segar.

6. Reaksi Transfusi kegagalan Jantung :
Reaksi ini biasanya disebabkan karean : Transfusi dengan volume darah yang besar dan dalam waktu yang singkat, atau pada penderita dengan kelainan jantung.
 
Tindakan :
 infus NaCI 0,9 %.
à• STOP Transfusi
• Pasien dibuat posisi setengah duduk.
• Beri oksigen
 dokter ahli jantung.
à• Beri obat : Digitalis, Diuretik
 dokter ahli.
à• Lakukan Phlebotomi bila perlu
7. Reaksi Transfusi kegagalan Paru :
akan terbentuk mikrothrombi àPenyabab : Darah yang tersimpan lama sehingga menyebabkan infrak paru.  Pencegehannya : Diberi filter 20 mikrom waktu transfusi.
8. Reaksi Transfusi Keracunan :
    Biasanya disebabkan karena keracunan : Kalium Sitrat

9. Reaksi Transfusi Thrombophlebitis :
    Biasanya disebabkan oleh karena alat transfuse yang kurang steril.

0 komentar:

Posting Komentar